Mohon tunggu...
Desi Desi ayu
Desi Desi ayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mambaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Pribadi Disleksia

20 November 2023   19:12 Diperbarui: 20 November 2023   19:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dia tidak bisa mengenali huruf hijaiyah dengan baik, bahkan ketika saya baru mengucapkan huruf tersebut dia tidak bisa menirukannya. Seperti sulit untuk mengingatnya. Tetapi saya juga tidak bisa langsung mengatakan anak tersebut mengalami disleksia karena saya bukan pakar nya dalam hal tersebut. Tetapi, memang anak tersebut menunjukan ciri-ciri disleksia. Dimana anak tersebut sulit untuk menulis dan mengenal huruf, bahkan dalam hal mengingat huruf-huruf yang sangat dasar sekali.

Menurut saya anak yang mengalami disleksia dia bukanlah anak yang rendah IQ nya. Anak-anak seperti itu juga memiliki potensi yang lain jika ke 2 orang tua nya terus mengamati hal kompeten apa yang dimiliki anaknya. karena jika anak itu memang mengalami disleksia dan hal tersebut sampai tidak diketahui oleh orang tua nya sangatlah menyedihkan dimana anak-anak yang berusia 1- 12  tahun itu adalah masa dimana anak tersebut butuh sekali sentuhan hangat dari orang tuanya, dimana anak-anak pada usia tersebut butuh sekali perhatian dari ke 2 orang tua nya.

Tetapi sayangnya orang tua dijaman sekarang  sangatlah bergantung kepada seorang pendidik yang ada di sekolah formal yang menuntut seorang pendidik agar anaknya menjadi cerdas, dan sukses tanpa mereka sadari bahwa mereka juga memiliki tanggung jawab yang sama. Untuk anak-anak disleksia yang mungkin orang tua nya hanya tau bahwa anaknya adalah anak yang berIQ rendah, dan selalu membanding-bandingkan anak yang istimewa tersebut dengan saudara-saudaranya mungkin, itu sangatlah salah karena mereka juga memiliki kompetensi dibidangnya sendiri. Mungkin untuk anak istimewa tersebut hal yang mudah untuk dia lakukan adalah menggambar atau pun melukis, karena mereka memiliki kekurangan untuk fokus terhadap huruf-huruf.

Anak-anak istimewa tersebut menurut saya hanya butuh perhatian lagi yang intens dari ke dua orang tuannya. Dijaman sekarang ini ke 2 orang tua seharusnya tidak hanya menuntut prestasi saja dari anaknya. Namun mereka juga harus memperhatikan anaknya apakah anaknya kesulitan dalam belajar?, apakah anaknya, anak yang sukar untuk memahami pelajaran?, apakah anaknya ada masalah dalam hal mengenal huruf?, dan sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun