Pengembangan bioenergi merupakan salah satu pengembangan energi baru dan energi terbarukan di Indonesia. Melalui pemanfaatan teknologi bioenergi, Indonesia hanya dapat meningkatkan ketahanan energinya, namun juga harus memberikan kontribusi kepada masyarakat dunia terhadap penyediaan energi bersih. Indonesia memiliki tidak kurang dari 50 jenis tanaman yang potensial untuk menghasilkan bahan baku BBN (Bahan Bakar Nabati). Walaupun, program bioenergi ini, khususnya BBN telah dicanangkan oleh Pemerintah melalui Inpres No. 1 tahun 2006. Namun, meskipun kebijakan telah diterapkan masih belum optimal untuk mendorong percepatan penyediaan dan pemanfaatan BBN.
Energi Angin
Berdasarkan proyek pengalaman yang dilakukan oleh Pemerintah Denmark pada tahun 1991 yang memanfaatkan energi terbarukan pada perkembangan energi angin dan energi matahari. Langkah-langkah yang dirilis oleh Pemerintah Denmark sebagai langkah penting dalam menuju masa depan yang ramah lingkungan, serta memiliki banyak pasokan energi berkelanjutan yang saat ini telah diterapkan oleh Danish political thingking and priorities dan diterima oleh penduduk dan industri di Denmark. Jadi, dengan memanfaatkan tenaga angin lepas pantai sebagai era pasar baru yang masih menjadi dekade pada saat ini.
Biodiesel
Biodisel merupakan sebuah kuning jelas-cairan kuning dengan kekentalan yang mirip dengan bahan bakar diesel. Sumber untuk produksi biodiesel biasanya dipilih sesuai dengan ketersediaan di setiap negara atau wilayah. Minyak kelapa sawit sebagai sumber utama biodiesel di Indonesia karena berada di lingkungan pesisir surplus. Minyak sawit diproses dengan 95% petroleum diperoleh diesel merupakan bagian dari inisiatif biofuel di Indonesia di bawah program B5. Biodisel energi-energi terbarukan berasal dari reaksi minyak sayur atau nutrien serta alkohol dan potensi besar untuk melayani sebagai alternatif untuk petro-solar dalam cetusan kompresi (CI) engine. Secara komersial, dinamai sebagai serangkaian ini B10, B20 atau B100 untuk mewakili persentase volume komponen biodiesel dalam blender dengan bahan bakar diesel sebagai 10, 20 dan 100 masing-masing persentase volume. Saat ini, banyak di negara-negara seluruh dunia telah mengeksplorasi dan digunakan secara komersial untuk kendaraan serangkaian biodiesel mereka seperti kita, Jerman, Jepang, Brazil, India dan seterusnya. Yang memiliki karakteristik pembakaran Biodiesel mirip dengan diesel dan serangkaian telah cetusan lebih pendek biodiesel delay, suhu dan tekanan cetusan lebih tinggi serta rilis panas puncak membandingkan untuk bahan bakar diesel. Lebih-lebih lagi, output daya engine dan efisiensi daya rem ditemui menjadi setara dengan bahan bakar diesel.
Mikrohidro
Mikro hidro dimanfaatkan sebagai potensi yang baik dalam generasi listrik dan belum sepenuhnya dimanfaatkan di indonesia. Indonesia memiliki luas wilayah sekitar 1,3% dari luas permukaan bumi yaitu ± 1.906.240 KM2. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara, melintang di khatulistiwa antara Benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia memiliki lebih dari 18.000 pulau (sekitar 6.000 pulau tidak berpenghuni). Hal ini, jika dimanfaatkan untuk membangun sumber energi alternatif mini-hydro, micro-hydro yang memiliki kapasitas berkisar dari 5 kW sampai 100kW akan lebih baik sebagai potensi pembangkit listrik.
Biomass dan pengolahan biogas
Saat ini, 85.5% sisa biomas datang dari industri kelapa sawit, seperti yang ditunjukkan dalam pohon ara. Sumber-sumber biomass berbeda-beda dari buah kue, serat-serat kosong, kerang palm koper itu yang masing-masing berisi berbagai tingkat energi dan jumlah potensinya. Kelapa sawit telah berpotensi yang sangat baik dalam memproduksi energi alternatif karena calorific berisi. Dengan 50% efisiensi, biomass dari kelapa dapat menghasilkan 8 Mtoe energi, dan dapat menyimpan RM 7,5 milyar per tahun dari minyak mentah. Pada tahun 2007, untuk setiap hektar 4.3 juta hektar perkebunan kelapa sawit, sekitar 50-70 ton sisa biomas dihasilkan. Selain itu, kelapa sawit limbah pertanian lainnya seperti bagasse, tebu, sekam dan nasi sisa limbah kayu juga memberikan kontribusi untuk total sisa biomas. Pada Bulan Juli 2009, total 39 MW adalah di bawah dan konstruksi diperkirakan kemungkinan adalah 1340 MW pada tahun 2030.
Di Malaysia, biogas sering dihasilkan di bawah kondisi anaerobik menggunakan fasilitas manajemen limbah. Konten energi biogas adalah terutama bergantung pada metana konten. Berdasarkan studi pada Clean Development Mechanism (CDM) kemungkinan dalam sektor limbah, ditemukan bahwa potensi yang paling adalah degradasi anaerobik di mana terjadi dalam tingkat kota praja pengurukan dan POME tambak udang. Potensi dengan ukuran yang relatif dan pemulihan kuasa dan potensi panas untuk layak proyek-proyek yang disajikan. Pada Bulan Juli 2009, total 4,45 MW adalah di bawah potensi dan konstruksi biogas oleh 2028 adalah 410 MW.
Secara keseluruhan, sektor gas alam dan energi terbarukan memiliki potensi pengembangan yang luar biasa. Langkah-langkah tersebut harus didukung oleh semua kalangan pihak, tidak hanya pertamina, pemerintah, stakeholders, ataupun perguruan tinggi di indonesia. Namun, hal tersebut diperlukan upaya partisipasi masyakakat bangsa indonesia demi masa depan energi baru dan terbarukan. Dengan mengurangi ketergantungan terhadap minyak, lakukan gerakan hemat energi dengan mengembangkan sektor gas alam dan gas nonkonvensional serta mendiversifikasi energi-energi terbarukan dengan percepatan rencana untuk mengeksplorasi sumber-sumber energi terbarukan.