Mohon tunggu...
Desi Andria Rosa
Desi Andria Rosa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas

Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Deiksis dalam Debat Capres 2024 pada Debat Ketiga (07 Januari 2024)

24 Juni 2024   03:31 Diperbarui: 24 Juni 2024   15:15 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penggunaan kata "hari ini" digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu peristiwa, tindakan, atau kondisi terjadi atau berlaku pada waktu yang sama dengan waktu berbicara.

3. Deiksis Sosial

Deiksis sosial adalah penggunaan kata atau ungkapan yang menunjukkan hubungan sosial antara pembicara dan pendengar atau antara pembicara dan orang yang dibicarakan. Deiksis sosial mencerminkan tingkat formalitas, status sosial, dan hubungan interpersonal dalam konteks komunikasi. Deiksis sosial sering muncul dalam bentuk sapaan atau penyebutan gelar yang menunjukkan hubungan sosial atau status. Misalnya:

  • Calon 03: "Mas Anis, Anggaran pertahanan  belum ideal"

Penggunaan sapaan "Mas" oleh calon 03 selain untuk menghormati, juga sekaligus menunjukkan kedekatan secara tidak langsung dengan sapaan keakraban dan kesopanan, tetapi dalam konteks yang lebih santai.

  • Calon 01: "Terima kasih, Pak Ganjar. Jadi, terkait dengan anggaran pertahanan..."

Penggunaan sapaan "Pak" ini menunjukkan rasa menghormati dan kesopanan antarcalon dalam debat. Sapaan ini umum digunakan dalm konteks formal maupun informal unutk menyapa atau merujuk pada pria yang lebih tua, orang yang memiliki status sosial atau jabatan yang lebih tinggi atau dalam situasi professional.

  • Calon 01: "Bapak Ibu sekalian, saudara-saudara sebangsa setanah air yang saya hormati yang saya cintai"

Sapaan "Bapak Ibu dan saudara-saudara" tersebut membantu menciptakan suasana yang lebih formal dan professional dalam percakapan atau acara. Sapaan ini menunjukan tingkat kesopanan dan penghormatan dalam komunikasi.

4. Deiksis Disursif

Deiksis diskursif merujuk pada penggunaan kata-kata atau ungkapan yang memperkenalkan atau merujuk pada unsur-unsur dalam wacana atau teks yang sedang dibahas. Ini mencakup penggunaan kata-kata seperti "ini," "itu," "terakhir," Deiksis diskursif digunakan untuk merujuk pada bagian tertentu dari wacana atau argumen yang sedang dibahas. Contohnya:

  • Calon 03: "Maka jika kita membuat suatu sistem informasi infrastruktur yang bagus, jangan dikorupsi. Ini yang kemudian akan menjadi dipersoalan"

Penggunaan "ini" oleh calon 03 memberikan kejelasan dan penekanan pada bukti yang disebutkan, memperkuat argumen mereka. Kata ini digunakan untuk menunjukkan objek atau gagasan yang sedang dibicarakan secara spesifik dalam konteks yang sedang berlangsung.

  • Calon 01: " Pertanyaan saya, apa penjelan Pak Prabowo soal itu semua?"

Penggunaan kata "itu" merujuk pada keseluruhan  konsep atau penjelasan yang sebelumnya telah diberikan. "itu" adalah kata ganti demonstratif yang digunakan untuk mengacu pada sesuatu yang sudah disebutkan atau dijelaskan sebelumnya dalam konteks percakapan atau tulisan.

5. Deiksis Lokalia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun