Analisis ini dilakukan dengan mengkaji transkrip debat ketiga capres 2024. Setiap penggunaan deiksis diidentifikasi dan dikategorikan sesuai dengan jenis deiksis yang digunakan. Kemudian, konteks penggunaan deiksis tersebut dianalisis untuk memahami tujuan retoris di baliknya.
D. Analisis Penggunaan Deiksis
1. Deiksis Personalia
Deiksis personalia adalah penggunaan kata-kata yang merujuk pada orang dalam percakapan atau teks, yang maknanya tergantung pada konteks atau situasi tertentu. Kata-kata ini menunjukkan siapa yang berbicara, siapa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan.
Dalam debat ketiga capres 2024, penggunaan deiksis personalia sangat dominan. Misalnya, penggunaan kata ganti orang seperti "saya", "kami" dan "kita" sering muncul dalam pernyataan para calon presiden. Contohnya:
- Calon 03: "Kami membaca sekaligus mencatat persoalan luar negeri, pertahanan dan keamanan. Tentu saja kami akan meyampaikan poin perpoin"
Penggunaan "kami" oleh calon 03 mencerminkan kebersamaan dan kerja tim. Dengan penggunaan "kami" mencoba menunjukkan bahwa mereka memiliki dukungan tim yang solid dan bekerja secara kolektif.
- Calon 01: "Kita ingin film kita, seniman kita, kuliner kita, diplomasi kita, para diaspora kita menjadi fenomena dunia hair mearnai kancah internasional"
Penggunaan "kita" ini oleh calon 01 ingin menunjukkan bahwa dia dan pendengar mempunyai kepemilikkan hal yang sama, sehingga menarik pemahaman pendengar dan  merangkul melalui kesamaan hal tersebut.
- Calon 02: "Ini akan saya teruskan dengan hubungan baik dengan semua kekuatan kita mengamankan nasional kita"
Penggunaan "saya" menekankan individualitas dan tanggung jawab pribadi calon 02. Dengan menggunakan "saya", calon 02 ingin menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan tanggung jawab langsung.
2. Deiksis Temporalia
Deiksis temporalia adalah penggunaan kata atau ungkapan yang merujuk pada waktu dalam percakapan atau teks, yang maknanya bergantung pada konteks atau situasi tertentu. Kata-kata ini membantu menunjukkan kapan suatu peristiwa terjadi relatif terhadap waktu pembicaraan atau penulisan. Deiksis temporalia juga sering digunakan untuk menyoroti perubahan waktu dan komitmen di masa depan. Contoh penggunaannya:
- Calon 01: "Kita menjangkau semua, dan negara-negara ASEAN yang sekarang ini menjadi pintu masuk bagi kekuatan Tiongkok di Laut Cina selatan"
Calon 01 menggunakan "sekarang" untuk menunjukkan perbedaan antara masa lalu yang gagal dan masa kini yang lebih baik dengan kebijakan baru.
- Calon 02: "Tapi hari ini Bapak setuju dengan kenaikan anggaran 1 smpai 2 persen"