Mohon tunggu...
DESI NURFIANA CHRISTINA P
DESI NURFIANA CHRISTINA P Mohon Tunggu... Guru - GURU SD KRISTEN BINA KASIH JAMBI

GURU PEMBELAJAR :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Meningkatkan Minat Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT Berbantu Media PaKaPin dan Media Realia

26 November 2023   19:03 Diperbarui: 26 November 2023   19:05 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU MEDIA PAKAPIN (PAPAN KANTONG PINTAR) BANGUN DATAR DAN MEDIA REALIA DI KELAS II SD KRISTEN BINA KASIH JAMBI

BAB I PENDAHULUAN

Praktik Baik merupakan bentuk publikasi ilmiah yang dapat diterapkan oleh guru. Praktik baik ini biasanya digunakan oleh guru dalam tugas-tugas pembelajaran di sekolah. Praktik baik ini didasarkan pada penguasaan materi dan topik pedagogi yang diterapkan dalam pengajaran di kelas dan memberikan pembelajaran bermakna bagi peserta didik..

Penulis merupakan salah satu mahasiswa PPG Dalam Jabatan Angkatan 2 Tahun 2023. Penulis melaksanakan PPL ini di SD Kristen Bina Kasih Jambi yang merupakan tempat asal mengajar. Penerapan praktik pembelajaran yang akan disusun sebagai best practice dilakukan pada kelas IIB. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan minat belajar siswa menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Numbered Head Together (NHT) berbantu media PaKaPin (Papan Kantong Pintar) bangun datar dan media realia.

Berdasarkan observasi dan pengalaman langsung penulis, terdapat beberapa temuan masalah yang diidentifikasi oleh guru yaitu; 1) Peserta didik bosan menerima pelajaran matematika yang disampaikan guru. 2) Peserta didik ribut ketika guru menjelaskan pelajaran matematika. 3) Peserta didik kurang antusias dan pasif dalam proses pembelajaran matematika.

Hasil analisis identifikasi terhadap permasalahan yang terjadi antara lain; 1) Guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif ketika pembelajaran berlangsung. 2) Guru belum menggunakan media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik memahami materi ajar matematika.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas saya memilih permasalahan "rendahnya minat belajar Matematika siswa". Untuk mengatasi masalah yang penulis tentukan, maka penulis melakukan tindakan perbaikan pada PPL Dalam Jabatan Angkatan 2 menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Numbered Head Together (NHT) berbantu media PaKaPin (Papan Kantong Pintar) bangun datar dan media realia.

 

BAB II PEMBAHASAN

  • SITUASI

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah saat pembelajaran, peserta didik lebih banyak diam karena saat menyampaikan materi guru hanya menggunakan ceramah dan peserta didik hanya melihat di buku yang tersedia. Guru kurang variatif dalam penggunaan media pembelajaran. Peserta didik kurang dilibatkan pembelajaran secara berkelompok, peserta didik dalam pembelajaran lebih banyak diberi penugasan secara individu.

Dari permasalahan latar belakang tersebutlah perlunya adanya suatu perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan motivasi hasil belajar yang maksimal.  Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.

Adapun peran saya dalam praktik baik ini adalah sebagai guru yang akan berperan aktif dan mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapkan dengan melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan untuk dapat berjalan secara efektif, serta melakukan inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran seperti pemanfaatan dan penggunaan media, bahan ajar, serta model pembelajaran yang tepat yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan harapan yang ingin dicapai dan mendapatkan hasil yang maksimal.

  • TANTANGAN

Dari analisis hasil kajian wawancara dan literatur penyebab rendahnya minat belajar siswa antara lain: 1) Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk mengilustrasikan materi pelajaran yang bersifat abstrak. 2) Metode-metode pembelajaran yang digunakan oleh guru bersifat membosankan dan kurang variatif. 3) Model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak inovatif. 4) Motivasi belajar siswa rendah.

Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi oleh guru adalah: 1) Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa. 2) Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa merasa tertarik dan antuasias dalam mengikuti pembelajaran. 3) Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesui dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik siswa. 4) Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.

Dilihat dari keempat tantangan tersebut dapat di simpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional sedangkan dari sisi siswa adalah motivasi belajar.

  • AKSI

Langkah-langkah yang harus di lakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain pemilihan model pembelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan meningkatkan motivasi siswa. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi. Disini guru memilih model pembelajaran Cooperative Learning tipe Numbered Head Together (NHT) berbantu media PaKaPin (Papan Kantong Pintar) bangun datar dan media realia.

Proses pemilihan model ini pertama guru mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik siswa dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan siswa. Lalu melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang terdapat di buku tema guru dan buku tema siswa. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini antara lain pemahaman/kompetensi guru akan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Numbered Head Together (NHT) dan juga pemahaman guru akan materi pembelajaran.

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan memilih media pembelajaran yang dirasa tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai karakteristik siswa, selain itu guru juga bisa memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan juga pengoprasian. Disini guru memilih media pembelajaran PaKaPin (Papan Kantong Pintar) bangun datar, media realia, dan power point.

Proses pemilihan media pembelajaran ini dimulai dari mempelajari materi yang akan dibahas, kemudian guru mencari langkah-langkah pembuatan media ini di youtube, menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu membuat media PaKaPin yang akan digunakan di kelas. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan media ini antara lain penggunaan aplikasi PPT, serta alat seperti laptop, infokus, speaker, jaringan internet, kain lap, stik es krim, sterofoam, dan lain-lain.

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah dengan memahami karakteristirk siswa dan karakteristik materi. Disini guru memilih metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, penugasan, tanya jawab dan diskusi.

Proses pemilihan metode ini pertama guru mempelajari apa saja metode-metode dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik siswa dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan siswa. Lalu melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang terdapat di buku tema guru dan buku tema siswa. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini antara lain pemahaman/kompetensi guru akan metode-metode pembelajaran dan juga pemahaman guru akan materi pembelajaran.

Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa. Disini guru mengembangkan RPP dengan kegiatan yang berpusat pada siswa. Proses pengembangan RPP yang berpusat pada siswa; guru menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran yang kegiatan-kegiatan itu berpusat pada siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini antara lain pemahaman/kompetensi guru akan pembuatan RPP dan juga kreatifitas merancang kegiatan-kegiatan yang membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

  • REFLEKSI

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari; Penggunaan media PaKaPin dan media realia ini sangat membantu pemahaman siswa akan konsep yang abstrak, dibuktikan dengan hasil evaluasi pembelajaran siswa di atas KKM. Pemilihan metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa terlihat dari kegiatan siswa saat pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Numbered Head Together (NHT) membiasakan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Desain kegiatan yang berpusat pada siswa sangat meningkatkan keaktifan siswa saat proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar.

Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang, bisa dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran siswa memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajarannya menarik juga mudah dipahami. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksaanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru dilakukan adalah seyogyanya guru lebih kretaif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.

 

 

 

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data praktik baik di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat peserta didik dalam pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Numbered Head Together (NHT) berbantu media PaKaPin (Papan Kantong Pintar) bangun datar dan media realia di kelas II SD Kristen Bina Kasih Jambi menunjukan peningkatan yang sangat signifikan. Laporan praktik baik (best practice) selama PPG ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru serta memberikan dampak positif untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

Arpiah, A. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika. Primatika: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 43-52.

Dewi, N. K. (2023). Pengembangan Media Pakapin (Papan Kantong Pintar) Pada Pembelajaran Tematik Terpadu. Journal of Classroom Action Research, 5(2), 131-136.

Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020). Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (Vol. 1). Yayasan Barcode.

Dok. Desi P
Dok. Desi P

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun