" Hei, Kunti ! apa sih maumu mengganggu pekerja pekerja yang membabat rumput disini ? " teriakku keras, supaya terekam jelas oleh Ifin.
Kepala Kunti itu digerakkan ke kiri dan kekanan dengan lambat, tidak mirip menggeleng.
" Aku utusan yang dikirim pemilik lahan ini untuk bernego denganmu. Pemilik tanah  ingin membangun kilang di tanah ini. Tanah ini telah dibeli dengan mahal. Tolong jangan ganggu pekerja yang sedang bekerja, sebagai imbalan, kamu boleh mangajukan permintaan apa saja sebagai kompensasinya."
Bersambung. Apa permintaan Kunti itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!