Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang biasa

Wa/sms 0856 1273 502

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

BKT Eps 09

29 Maret 2021   08:24 Diperbarui: 29 Maret 2021   08:24 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DC tercenung mendengar pertanyaan Belani. " Tuhan memberi cobaan pada manusia agar manusia berusaha tegar, Tuhan memberi cobaan agar setelah melalui banyak cobaan kita semakin kuat, di setiap cobaan selalu ada harapan, dan di ujung harapan ada kebahagiaan." DC melontarkan kata-kata bijak.

" Apakah jika kamu kehilangan seseorang untuk selamanya, disitu masih ada harapan, atau masih ada kebahagiaan?" tanya Belani.

" Mungkin Tuhan setelah mengambil seseorang ingin memberimu seseorang yang lebih baik, yang lebih kamu cintai, dan lebih membahagiakanmu."

" Kalau aku sudah merasa bahagia, untuk apa seseorang diambil dariku ?"

" Mungkin Tuhan ingin memberimu yang lebih membahagiakan lagi," DC menebak seseorang itu adalah suami atau kekasih Belani. Seseorang itu tenggelam atau hanyut setelah terjatuh dari jembatan ini. Itu yang membuat Belani merasa hidup dalam kebuntuan.

" Jika sudah 4 tahun orang yang kucintai direnggut dariku, satu demi satu, apa mungkin masih ada pengganti untukku ?" pertanyaan Belani terdengar putus asa.

" Aku belum tahu inti persoalanmu. Boleh kamu ceritakan dari awal ?" pinta DC.

" Butuh berhari-hari untuk menceritakan kepedihan yang kualami. Kamu gak punya segitu banyak waktu untuk mendengar tuturanku,"  kata Belani dengan wajah yang semakin menyendu.

" Aku bersedia meluangkan waktu demi mendengar kisahmu. Kapan kamu akan memulai ?" tanya DC.

" Setiap sore aku pulang kerja jam 4, tiba di sini jam 4.30. Aku berdiri di sini hingga jam 6. Ke sana untuk makan malam, lalu kembali ke sini hingga mengantuk baru pulang."

DC mengaduh dalam hati. Tempat makan yang ditunjuk Belani adalah sebuah warteg di pinggir jalan Inspeksi, terletak sebelah kanan BKT, tak jauh dari tempat ia memarkir mobil. Tempat itulah yang dulu ditunjuk sebagai arah rumahnya Belani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun