Mohon tunggu...
Deri HS
Deri HS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membumikan Nilai Islam dalam Revolusi Teknologi untuk Kejayaan Indonesia: Menyongsong Era Society 5.0

9 Januari 2025   21:24 Diperbarui: 10 Januari 2025   17:43 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, kini menghadapi babak baru dalam perjalanan peradabannya: era Society 5.0. Era ini, yang berakar pada konsep masyarakat super pintar, menjanjikan perubahan besar dalam cara manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi. Society 5.0 bukan hanya sekadar kelanjutan dari Revolusi Industri 4.0, tetapi juga menekankan pada harmoni antara inovasi teknologi dan nilai-nilai sosial, budaya, serta agama. Dalam konteks Indonesia, integrasi nilai-nilai Islam menjadi kunci untuk memanfaatkan peluang yang ada sembari mengatasi tantangan-tantangan yang muncul.

KONSEP SOCIETY 5.0

Society 5.0 dicanangkan pertama kali di Jepang sebagai visi untuk menciptakan masyarakat di mana teknologi digital, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan robotika, digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial. Konsep ini melampaui pendekatan murni teknologi. Ia berfokus pada menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan cara mengintegrasikan dunia fisik dan digital demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan kekayaan sumber daya manusia serta alam yang melimpah, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan Society 5.0. Namun, seperti halnya negara lain, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan unik, mulai dari kesenjangan infrastruktur digital hingga perlunya membangun etika dan kepercayaan dalam pengelolaan teknologi.

TANTANGAN ERA SOCIETY 5.0 DI INDONESIA

Pelanggaran Privasi dan Keamanan Data

Pengumpulan dan penggunaan data dalam era digital menghadirkan risiko pelanggaran privasi. Di Indonesia, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan data pribadi masih rendah. Di sisi lain, regulasi dan pengawasan terhadap penggunaan data sering kali belum memadai.

Maraknya Hoaks dan Polarisasi Sosial

Teknologi digital, meskipun menawarkan kemudahan akses informasi, juga membuka pintu bagi penyebaran hoaks dan berita palsu. Di Indonesia, isu ini menjadi tantangan serius, mengingat dampaknya pada polarisasi sosial dan politik yang dapat memecah belah masyarakat.

Ketidakseimbangan Etika dalam Penggunaan Teknologi

Pemanfaatan teknologi yang tidak berlandaskan nilai-nilai etika dapat menyebabkan ketidakadilan, bias, dan eksploitasi. Misalnya, algoritma yang dirancang tanpa mempertimbangkan keberagaman dapat menghasilkan keputusan yang diskriminatif, sementara penyalahgunaan teknologi dapat memperburuk ketimpangan sosial.

INTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM SOCIETY 5.0

Islam sebagai agama yang universal memiliki prinsip-prinsip yang relevan untuk diterapkan dalam era teknologi. Nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran, amanah, kerja keras, dan kepedulian sosial dapat menjadi landasan etis dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi di era Society 5.0.

Kejujuran dalam Pengembangan Teknologi

Dalam Islam, kejujuran adalah nilai fundamental yang harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam pengembangan teknologi. Data yang digunakan untuk membangun AI, misalnya, harus akurat dan transparan untuk menghindari bias atau kesalahan. Sistem yang didasarkan pada data yang jujur akan lebih mampu menciptakan manfaat bagi masyarakat luas.

Keadilan dalam Akses Teknologi

Islam menekankan pentingnya keadilan sosial. Dalam konteks Society 5.0, ini berarti memastikan semua lapisan masyarakat memiliki akses yang setara terhadap teknologi. Pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung inklusivitas, seperti menyediakan infrastruktur digital di daerah tertinggal dan memberikan pelatihan keterampilan digital bagi kelompok rentan.

Amanah dalam Pengelolaan Data dan Privasi

Konsep amanah dalam Islam mengajarkan pentingnya menjaga kepercayaan. Data pribadi adalah salah satu aset berharga masyarakat yang harus dilindungi dari penyalahgunaan. Pemerintah dan perusahaan teknologi perlu mengadopsi regulasi yang ketat serta membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga privasi.

Kerja Keras untuk Inovasi yang Berkelanjutan

Kerja keras adalah nilai yang sangat ditekankan dalam Islam. Untuk menghadapi era Society 5.0, Indonesia membutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak untuk mengembangkan inovasi teknologi yang bermanfaat. Akademisi, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat perlu berkolaborasi menciptakan solusi berbasis teknologi untuk memecahkan masalah sosial.

Kepedulian Sosial dalam Pemanfaatan Teknologi

Islam mengajarkan pentingnya membantu sesama dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Teknologi dalam Society 5.0 harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup, khususnya bagi kelompok marginal. Misalnya, pengembangan teknologi di bidang kesehatan dapat membantu masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan medis.

STRATEGI MENUJU INDONESIA YANG ADIL DAN MAKMUR DI ERA SOCIETY 5.0

Pendidikan dan Literasi Digital

Lembaga pendidikan perlu mengintegrasikan literasi digital dan etika teknologi dalam kurikulum. Dengan demikian, generasi muda dapat memahami risiko dan manfaat teknologi, serta menggunakannya secara bertanggung jawab.

Peran Ulama dan Tokoh Agama

Ulama dan tokoh agama perlu berperan aktif dalam memberikan pandangan yang relevan tentang Islam dan teknologi. Pemahaman ini dapat membantu masyarakat mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan digital mereka.

Kolaborasi Antar Sektor

Pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil perlu bekerja sama untuk menciptakan solusi inovatif. Kolaborasi ini akan mempercepat pengembangan infrastruktur digital dan memperluas akses teknologi secara merata.

PELUANG BESAR SOCIETY 5.0 UNTUK INDONESIA

Meskipun tantangan Society 5.0 sangat kompleks, peluang yang ditawarkan juga sangat besar. Dengan populasi yang sebagian besar adalah generasi muda, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu kekuatan digital di dunia. Beberapa peluang strategis yang dapat dioptimalkan meliputi:

Pengembangan Ekonomi Digital

Society 5.0 dapat mendorong transformasi ekonomi Indonesia, terutama melalui penguatan sektor ekonomi digital. Dengan potensi pasar e-commerce yang terus berkembang, serta inovasi fintech, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memberdayakan masyarakat di pedesaan melalui akses teknologi.

Optimalisasi Teknologi di Sektor Pendidikan

Teknologi dapat mendemokratisasi akses terhadap pendidikan berkualitas. Platform e-learning berbasis AI, misalnya, dapat membantu siswa di daerah terpencil mendapatkan pengajaran dari guru terbaik. Selain itu, teknologi dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan industri.

Peningkatan Sistem Layanan Kesehatan

Dalam Society 5.0, teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan kesehatan. Telemedicine, pengembangan aplikasi kesehatan, hingga penggunaan big data untuk menganalisis pola penyakit dapat membantu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang lebih cepat, murah, dan tepat sasaran.

DIMENSI ETIS DAN FILOSOFIS DALAM SOCIETY 5.0

Integrasi nilai-nilai Islam tidak hanya berfungsi sebagai pedoman teknis, tetapi juga memiliki dimensi etis dan filosofis yang lebih mendalam. Nilai-nilai ini berakar pada prinsip tauhid (keesaan Tuhan), yang mengajarkan manusia untuk bertanggung jawab dalam setiap tindakan, termasuk dalam penggunaan teknologi. Berikut adalah beberapa dimensi penting:

Tanggung Jawab Sosial dan Ekologis

Dalam Islam, manusia berperan sebagai khalifah di bumi, yang berarti memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam. Penggunaan teknologi dalam Society 5.0 harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Inovasi yang mendukung keberlanjutan, seperti energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan, sejalan dengan ajaran Islam tentang pelestarian alam.

Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat

Society 5.0 menawarkan kenyamanan duniawi melalui teknologi, tetapi Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual. Pemanfaatan teknologi harus diarahkan untuk mendukung kehidupan yang lebih bermakna, bukan hanya berorientasi pada materialisme.

Kepemimpinan yang Beretika

Dalam konteks Society 5.0, pengambil keputusan, baik di pemerintahan maupun sektor swasta, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan teknologi digunakan demi kemaslahatan umat. Islam menekankan pentingnya pemimpin yang adil, jujur, dan bijaksana dalam membuat kebijakan.

STUDI KASUS: TEKNOLOGI BERBASIS NILAI ISLAM DI INDONESIA

Beberapa inisiatif di Indonesia telah menunjukkan bagaimana nilai-nilai Islam dapat diintegrasikan ke dalam pengembangan teknologi:

Platform Keuangan Syariah Digital

Aplikasi fintech berbasis syariah, seperti pembiayaan berbagi keuntungan (profit-sharing) dan zakat digital, membantu masyarakat memanfaatkan teknologi dengan tetap menjaga kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah. Platform ini juga mendorong inklusi keuangan bagi kelompok yang sebelumnya tidak terlayani oleh sistem keuangan konvensional.

Pengembangan AI untuk Keperluan Sosial

Beberapa universitas di Indonesia telah mengembangkan AI untuk membantu mengatasi masalah sosial, seperti sistem deteksi dini bencana alam. Inovasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk melindungi kehidupan manusia, sejalan dengan nilai Islam tentang menjaga nyawa.

Kampanye Anti-Hoaks Berbasis Nilai Islam

Organisasi Islam dan lembaga dakwah telah memanfaatkan media digital untuk menyebarkan informasi yang benar dan mendidik masyarakat tentang bahaya hoaks. Kampanye ini mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan menjaga persaudaraan dalam Islam.

REKOMENDASI KEBIJAKAN UNTUK ERA SOCIETY 5.0

Agar Indonesia dapat sepenuhnya memanfaatkan peluang Society 5.0, diperlukan kebijakan yang terintegrasi dan berpandangan jauh ke depan:

Mendorong Kolaborasi Antara Ulama dan Teknologi

Pemerintah dapat memfasilitasi dialog antara ulama, teknolog, dan pengambil kebijakan untuk merumuskan pedoman etis yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pengembangan teknologi.

Pengembangan Ekosistem Inovasi yang Berkelanjutan

Pemerintah perlu mendukung riset dan pengembangan teknologi yang berorientasi pada kemaslahatan umat. Dana penelitian, insentif pajak untuk perusahaan teknologi, dan pembentukan inkubator startup berbasis syariah dapat menjadi langkah awal.

Penguatan Literasi Digital dengan Pendekatan Agama

Program literasi digital dapat mencakup pelatihan yang mengintegrasikan pemahaman teknologi dengan nilai-nilai Islam. Hal ini akan membantu masyarakat menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.

Masa Depan Society 5.0 di Indonesia

Dengan mengambil langkah-langkah strategis yang berbasis nilai, Indonesia dapat menjadi model bagi negara-negara lain dalam mengintegrasikan agama dan teknologi. Society 5.0 bukan hanya tentang kemajuan teknologi, tetapi tentang menciptakan masyarakat yang lebih manusiawi, adil, dan beradab. Melalui kombinasi inovasi teknologi dan nilai-nilai Islam, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi bangsa yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga unggul secara moral dan spiritual.

Dengan visi yang jelas dan kerja sama yang erat di antara seluruh elemen bangsa, era Society 5.0 dapat menjadi pijakan bagi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita menjadi bangsa yang besar, adil, dan makmur. Keberhasilan ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi rakyat Indonesia, tetapi juga menginspirasi dunia untuk melihat bagaimana agama dan teknologi dapat berjalan beriringan demi kemajuan umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun