" Ya, katanya dia suka padamu, asal kamu sanggup bertahan setahun di rumah itu, ia akan mempertimbangkan dengan serius andai kamu memintanya menjadi pacarmu. " suara Della bergetar saat mengatakan hal itu.
Aldi tersenyum, lalu tertawa kecil." Omongannya agak membingungkan." Â
" Membingungkan kenapa ?" tanya Della.
" Yaaah, itu artinya kalau aku tak sanggup bertahan, langsung diskualifikasi. Kupikir bukan tipe wanita demikian yang kuharapkan jadi pendamping hidupku." Ucap Aldi tanpa berani menatap ke wajah Della.
" Seperti apa tipe wanita yang kamu harapkan jadi pacarmu." Tanya Della, ikut tak berani menatap Aldi, ia menatap ke deretan ruko yang mereka lalui, yang semua pintunya tertutup.
" Yang pengertian, tidak mata duitan, tidak meminta yang terlalu muluk, apalagi yang tak mungkin diraih dan dicapai. Aku suka wanita sederhana seperti ibuku. Sederhana dan tidak menuntut."
Wajah Della memerah, menatap Aldi, dan dua wajah saling bertatapan. Sama sama tersenyum penuh arti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H