dari ujung pertigaan yang kami lewati. Kami terus lari di jalan Gula.Â
Lebar jalan ini menyempit, seperti sebuah gang.Â
Kanan dan kirinya banyak bangunan tua yang berlantai dua atau tiga.Â
Gedung-gedung tua itu tidak terawat, tembok-temboknyaÂ
banyak yang sudah terkelupas, sehingga susunan bata-batanya kelihatan,Â
catnya sudah banyak yang pudar bercampur dengan jamur dan debu,
namun di situlah keeksotisan jalan ini.Â
Aku dan Fajar tidak sempat menikmati itu semua,
kami terus berlari, karena dua orang yang tak jelas apaÂ
tujuannya mengejar kami.Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!