keringat bercucuran tetapi kami tidak mungkin berhenti.
Sampai di pertigaan jalan Gula dan jalan Teh, Fajar belok kanan
aku mengikutinya. Tapi baru beberapa meter berlari, kami terkejut
dan berhenti mendadak, ternyata laki-laki berpakian hitam yang satunya
sudah ada sekitar sepuluh meter di depan kami.
“balik-balik, balik-balik, ayo cepet...cepet!”
Kami membalikkan badan, berlari dan kembali melewati
pertigaan jalan Teh. Laki-laki yang mengejar kami di jalan Teh
hampir saja mendapatkan kami, dia sudah dua atau tiga meter
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!