"Ayolah Rud, everything gonna be OK. Oya aku rasa Fey bisa handle semua kerjaanku. Atau kamu bisa pilih salah satu pegawai disini untuk ambil alih tugasku. Kamu bosnya Rud. Oya, bahan-bahan kiriman dari Mr Lezatto yang baru masuk kemarin sore, aku simpan di cabinet lantai 2, sengaja aku pisahkan dari gudang bahan baku di belakang. Aku nggak tahu mau dipakai apaan, karena aku ngerasa nggak order." Aku mengakhiri obrolan pagi ini, tanpa memperhatikan reaksi Rudy atas kata-kataku barusan.
***
"Dams, kamu beneran nggak mau makan? Yah, jadi kami yang harus ngabisin semuanya? Baiklah kalo kamu memaksa." Brian pura-pura sedih sementara tangannya dengan cekatan menumpahkan seluruh lauk ke piringnya.
"Abang, inget lingkar perut dong. Nggak malu sama Adams apa?" Fey seolah nggak rela Brian menghabiskan sisa makanan yang ada di meja.
"Aku senang kok kita bisa ngumpul bareng seperti ini. Maaf ya baru sekarang aku bisa kumpul lagi sama kalian." Aku mengalihkan arah pembicaraan.
"Dams tahu nggak sih, beberapa waktu setelah kamu resign dari Goela-Goela, ada wartawan dan kamerawan datang ke toko lho, acaranya Mr Lezatto. Bos kita keren ya." Dan seperti biasanya Fey selalu mendominasi pembicaraan kami bertiga. "Waktu itu si bos diwawancara tentang rahasia tiga generasi Goela-Goela, tentang rahasia kue dengan bahan alami yang tanpa pengawet, perasa, dan pewarna. Kamu kan tahu sendiri Dams, toko makanan kalo sudah diliput acaranya Mr Lezatto, bakal naik daun. Aku makin kagum ama si bos. Untung aja si bos tetap konsisten menggunakan resep warisan dari pendiri Goela-Goela. Hari gini tetap komit dengan resep leluhur yang pakai bahan alami itu keren lho Dams." Fey terus bercerita, sedangkan pandanganku mengabur ke seberang kafe Mocha-Mocha. Disana terlihat samar, cenderung gelap, Toko Kue Goela-Goela. Lampunya redup. Dan terlihat sepi dan tampak suram.
***
Â
"Hai kalian, jangan sampai ketinggalan info, kalian harus coba, kue di Toko Kue Goela-Goela memang Wess Top Pokokmen, karena dibuat HANYA DARI BAHAN ALAMI, TANPA BAHAN PEWARNA, PENGAWET, DAN PERASA. Mampir distrik nomor 5 nggak lengkap kalo nggak cobain kue di Toko Kue Goela-Goela. Sangat cocok untuk hidangan keluarga dan nggak malu-maluin kalo mau dijadikan oleh-oleh. Pesan sekarang juga. Inget ya, kue di Toko Kue Goela-Goela hanya dapat diperoleh dengan sistem pesanan. Kualitas, rasa, dan tampilan kue Goela-Goela memang Wess Top Pokokmen." Suara Mr Lezatto menggema dari televisi layar datar yang menayangkan iklan, tampak menggantung di sudut stasiun monorel distrik nomor 5. Dan tiba-tiba saja aku mual, dan ingin muntah. Sangat.
***
Namaku Adams. Jangan lupa ada huruf 'S' di ujung belakang namaku, bukan di depannya. Terima kasih untuk Fey dan Brian, atas semua cerita serunya hari ini. Kisah kita akan selalu abadi, selamanya. Aku janji, lain kali Cacha akan aku ajak serta.