Mohon tunggu...
Dekristo
Dekristo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengusaha

mahasiswa/penulis sederhana yang gemar mengangkat topik topik ringan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Apakah Gadget, Game Online Penyemangat Belajar (Game)?

9 April 2019   20:08 Diperbarui: 25 April 2019   14:46 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan pendidikan

Pendidikan adalah investasi masa depan, tanpa pendidikan dengan apakah kita mengukur keberhasilan kita dimasa depan? Keberuntungan? Salah besar ketika kita mengesampingkan pendidikan. "pendidikan yang tinggi tidak menjamin kesuksesan secara pasti" kalimat tersebut tidak salah, tetapi kalimat "pendidikan adalah jembatan menuju kesuksesan" cukup dengan mudah mematikan kalimat itu. 

Sekarang kita sepakat bahwa pendidikan adalah hal yang amat penting untuk kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan tonggak berdirinya Pancasila, dalam hal ini Pendidikan mengambil garda terdepan dalam mewujudkan butir-butir yang terkandung dalam Pancasila. Lantas, mengapa kita membiarkan posisi pendidikan kita terpuruk jauh dibawah negara-negara berkembang lain sebut saja Malaysia, Thailand, Filipina dll. Masalah pendidikan kita memang masih banyak contohnya: infrastruktur, kurikulum, biaya sekolah, kualitas guru masih menjadi PR bagi pemerintah dan kita bersama.

Permasalahan gadget, game online

Beberapa orang menyalahkan pesatnya teknologi yang malah banyak membawa dampak negatif dari positifnya. Di era milenial ini kita bisa melihat orang lalu lalang membawa gadget coba bandingkan dengan 15-20 tahun lalu. 

Aspek sosialnya saat ini gadget dapat mengurangi interaksi antar manusia membawa manusia dari dunia nyata ke dunia maya mambawa pengaruh psikologis menjadikan manusia apatis tidak peduli keadaan disekitarnya. Parahnya lagi menjadikan orang malas keluar rumah dan memilih mengurung diri dikamar. 

Aspek kesehatan sudah jelas banyak, gangguan kesehatan pada mata, nyeri punggung, gangguan tidur, pusing hingga kanker akibat radiasi. menurut penelitian orang yang kecanduan gadget akan menghabiskan sekitar 8 jam perhari atau 2920 jam pertahun. Jadi misalkan seorang anak boleh bermain gadget pada usia 13 tahun dan usia harapan hidup di Indonesia adalah 69 tahun maka sekitar 18,6 tahun atau sekitar 27% usia hidupnya akan digunakan untuk bermain  gadget.

 Jika orang bermain gadget selama 8 jam dan tidur 8 jam itu berarti waktu produktif hanya 8 jam perhari. Lantas Berapa jam di gunakan untuk berolahraga? Data ini hanya sebagai pembanding agar kita memahami dan memberikan perhatian terhadap masalah ini.

Apa yang sebenarnya orang lakukan sehingga betah berlama-lama bermain gadget? contohnya Seorang teman saya yang berlatar belakang pendidikan Mawar(nama samaran) mengungkapkan gadget baginya berguna untuk keperluan komunikasi, sosial, berita, game dan study. Sedangkan teman yang lain mengatakan untuk mempermudah keperluannya saja. 

Dari Beberapa narasumber, saya mengambil kesimpulan bahwa saat ini usia anak-anak lebih cenderung menggunakan gadget untuk bermain game,sedangkan remaja dan dewasa cukup variatif, dan orang dengan usia lanjut untuk keperluan berita, dan sosial media. Jadi dapat saya simpulkan bahwa penggunaan gadget menurut fungsinya tersebar berdasarkan kategori usia.

penggunaan gadget untuk aktivitas produktif dan positif tentunya bukan menjadi masalah namun yang saya temukan  kecanduan  gadget akan sulit di hantikan pada usia dewasa. Usia anak adalah waktu paling tepat untuk melakukan edukasi dalam hal ini orang tualah yang mengambil peranan paling penting, orang tua bisa melakukan upaya pembatasan atau manajemen waktu. Tapi masalah tidak berhenti sampai disitu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun