Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Indahnya Toleransi dan Kemanusiaan di Masjid Agung At-Taqwa Bengkulu

8 April 2023   08:19 Diperbarui: 8 April 2023   08:26 2799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku langsung menyalami pria tua tersebut, kemudian dia mengantarku ke dalam bangunan Masjid Agung At-Taqwa.

"Silakan dan boleh-boleh saja. Banyak koq orang yang datang dan menginap di sini. Tapi ingat, jangan lupa jaga barang-barang kamu."

Aku mendengar setiap kata yang diucapkannya. Rasanya lega karena tak harus menggembel di jalanan malam ini. Tak hanya itu, beliau juga menawarkan tidur di kamar daripada menginap di dalam atau area tempat sholat yang langsung kutolak karena sungkan.

Kota Bengkulu dari atas menara (sumber: Dok. Pribadi)
Kota Bengkulu dari atas menara (sumber: Dok. Pribadi)

Kami berkenalan dan berbasa-basi menanyakan 1-2 pertanyaan yang umumnya sering ditanyakan pada orang asing. Pak Mahfud namanya, dan sepertinya dia adalah marbot masjid ini.

"Kamu dari mana?" tanya Pak Mahfud.

"Ini nanya saya asalnya dari mana nih? Atau nanya saya habis dari mana? Kalau asal sih dari Jakarta, tapi saya habis dari Palembang," jawabku sedikit berkelakar.

Pak Mahfud kemudian pergi dan membiarkanku beristirahat. Setelah mandi dan bersih-bersih, aku langsung merebahkan badan. Selang 10 menit kemudian, tiba-tiba Pak Mahfud datang dan membangunkanku.

"Tas kamu mending masukin ke dalam kamar aja. Hati saya nggak tenang. Kemarin saya sempat kecolongan. Ada yang handphonenya hilang pas nginep di sini," ujarnya dengan sedikit cemas.

Aku pun langsung membawa tas dan menyimpan barang-barang penting di dalam sebuah kamar yang lebih mirip gudang.

Setelah obrolan singkat, aku kembali rebahan hingga akhirnya tertidur pulas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun