Apa yang pertama kali terlintas ketika mendengar kata Likupang? Saya pribadi mengira bahwa itu adalah nama ibu kota Nusa Tenggara Timur, dan jawaban tersebut salah!
Lalu, apa yang pertama terlintas ketika mendengar wisata Sulawesi Utara? Sebagian orang pasti menyebut Taman Laut Bunaken yang bahkan masih saya ingat karena sudah diajarkan sejak berseragam putih-merah. Sebagian lainnya akan menyebut kota Manado yang terkenal dengan wanita-wanita cantiknya atau kuliner pedasnya.
Atau mungkin, mereka akan menyebut Pulau Miangas yang merupakan salah satu garis batas Indonesia dan turut mengubah jingle iklan menjadi "Dari Sabang sampai Merauke..Dari Miangas sampai Pulau Rote.."
Tak ada satupun yang tahu atau mengingat Likupang. Bahkan, saya sendiri juga baru ngeh Likupang setelah beberapa bulan lalu menonton channel Youtube seorang food vlogger dengan jargon "makan cuy.." yang sedang mengeksplorasi wisata alam dan kuliner di Negeri Nyiur Melambai ini.
Padahal, Likupang adalah salah satu Destinasi Super Prioritas yang akan menjadi "Bali Baru". Namanya mungkin masih asing bagi sebagian orang, namun Likupang adalah surga tersembunyi yang menawarkan wisata bahari dengan pantai dan panorama bawah laut yang indah.
Lantas, apa saja keunggulan DSP Likupang yang membuat kita setidaknya sekali seumur hidup harus menginjakkan kaki disana?
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata
Likupang merupakan suatu kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dengan luas sekitar 200 hektare yang memiliki kawasan pesisir dengan pantai berpasir putih. Jaraknya sekitar 48 kilometer dari Manado, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara, dan dapat ditempuh dengan perjalanan darat dengan waktu sekitar 1,5 jam.
Sejak Juli 2019, Likupang menjadi salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas bersama Danau Toba (Sumatera Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat) dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).