Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjadi Pendaki yang Bertanggung Jawab

15 Agustus 2018   18:21 Diperbarui: 16 Agustus 2018   03:05 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum mendaki pastikan untuk rutin berolahraga agar tubuh tidak kaget dan cepat lelah saat mendaki. Mereka yang rutin ngegym dan workout tak akan mendapat masalah berarti ketika mendaki. Bagi yang jarang berolahraga, pastikan 2-3 minggu sebelum nanjak sudah rutin olahraga ringan seperti jogging dan berenang.

Olahraga secara teratur akan menjadi persiapan yang mantap sebelum pendakian selain agar tubuh tetap fit. Jangan sampai saat mendaki malah menjadi beban bagi orang lain dan memperlambat laju rekan-rekan lainnya.

2. Ketahui dan pelajari medan pendakian

Mengatur strategi sebelum berperang adalah hal wajib! Sebelum nanjak, ketahui dan pelajari dulu medan yang akan ditempuh, baik dari jalurnya sampai rintangan terberatnya. Pahami setiap track, juga pos peristirahatan dan tempat untuk mendirikan kemah. Dengan begitu persiapan mendaki akan lebih matang.

Salah satu jalur pendakian (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Salah satu jalur pendakian (sumber: Dokumentasi Pribadi)
3. Menggunakan peralatan mendaki

Banyak sekali pendaki, terutama pemula, yang perlengkapan hikingnya kurang memadai. Sepatu dan sandal gunung hukumnya wajib, lalu jaket gunung yang windproof dan waterproof demi menangkal cuaca di gunung yang tak menentu. Sleeping bag juga wajib dibawa untuk menghangatkan tubuh saat tidur.

Peralatan lainnya adalah tas carrier untuk membawa barang, tenda sebagai tempat berteduh, kompor dan nesting untuk memasak, flysheet, matras, dan lainnya. Selain itu, masih ada perintilan lain untuk mendukung pendakian seperti topi, kacamata hitam, tracking pole, syal, buff, kupluk dan sebagainya sesuai kebutuhan pendaki.

4. Membawa logistik secukupnya

Selain olahraga rutin demi menjaga kesehatan, seorang pendaki juga harus menjaga asupan nutrisinya saat mendaki gunung. Pemilihan logistik harus tepat dan cermat dengan bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Logistik juga dibawa secukupnya saja, sesuai kebutuhan serta tidak memberatkan beban pendaki.

Logistik bahan makanan (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Logistik bahan makanan (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sarapan bersama (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sarapan bersama (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Karbohidrat seperti beras wajib dibawa, selain itu masih ada pilihan lain seperti roti dan mie instan. Khusus mie instan, bahan makanan ini masuk dalam kategori LOGISTIK WAJIB.

Selain makanan yang tergolong cepat disajikan, mie instan bisa menjadi penolong bila ada rekan kita yang mengalami hipotermia dan harus segera diberi asupan makanan secepatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun