Sebelum mendaki pastikan untuk rutin berolahraga agar tubuh tidak kaget dan cepat lelah saat mendaki. Mereka yang rutin ngegym dan workout tak akan mendapat masalah berarti ketika mendaki. Bagi yang jarang berolahraga, pastikan 2-3 minggu sebelum nanjak sudah rutin olahraga ringan seperti jogging dan berenang.
Olahraga secara teratur akan menjadi persiapan yang mantap sebelum pendakian selain agar tubuh tetap fit. Jangan sampai saat mendaki malah menjadi beban bagi orang lain dan memperlambat laju rekan-rekan lainnya.
2. Ketahui dan pelajari medan pendakian
Mengatur strategi sebelum berperang adalah hal wajib! Sebelum nanjak, ketahui dan pelajari dulu medan yang akan ditempuh, baik dari jalurnya sampai rintangan terberatnya. Pahami setiap track, juga pos peristirahatan dan tempat untuk mendirikan kemah. Dengan begitu persiapan mendaki akan lebih matang.
Banyak sekali pendaki, terutama pemula, yang perlengkapan hikingnya kurang memadai. Sepatu dan sandal gunung hukumnya wajib, lalu jaket gunung yang windproof dan waterproof demi menangkal cuaca di gunung yang tak menentu. Sleeping bag juga wajib dibawa untuk menghangatkan tubuh saat tidur.
Peralatan lainnya adalah tas carrier untuk membawa barang, tenda sebagai tempat berteduh, kompor dan nesting untuk memasak, flysheet, matras, dan lainnya. Selain itu, masih ada perintilan lain untuk mendukung pendakian seperti topi, kacamata hitam, tracking pole, syal, buff, kupluk dan sebagainya sesuai kebutuhan pendaki.
4. Membawa logistik secukupnya
Selain olahraga rutin demi menjaga kesehatan, seorang pendaki juga harus menjaga asupan nutrisinya saat mendaki gunung. Pemilihan logistik harus tepat dan cermat dengan bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Logistik juga dibawa secukupnya saja, sesuai kebutuhan serta tidak memberatkan beban pendaki.
Selain makanan yang tergolong cepat disajikan, mie instan bisa menjadi penolong bila ada rekan kita yang mengalami hipotermia dan harus segera diberi asupan makanan secepatnya.