Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Critical Eleven" dan Pesawat yang Mengangkasa

28 Maret 2018   15:13 Diperbarui: 28 Maret 2018   18:54 2323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadget seperti smartphone memang sulit dilepaskan dalam aktivitas kita sehari-hari. Namun ada etika yang perlu diketahui apabila menggunakan smartphone di pesawat atau dalam penerbangan karena frekuensi sinyal ponsel dapat mengganggu frekuensi radio komunikasi pilot dengan Air Traffic Controller(ACT).

Penumpang masih diperbolehkan untuk menggunakan gadgetnya dengan catatan menggunakan fitur Airplane Mode atau mode pesawat. Akan tetapi, ketika pesawat lepas landas atau mendarat, gadget sebaiknya dimatikan. Penggunaan airplane mode dilakukan saat dalam penerbangan, jadi kita masih bisa mendengarkan musik atau bernarsis ria di dalam pesawat.

Sayangnya masih banyak penumpang yang tidak mengindahkan aturan ini. Banyak yang sudah 'gatal' dan langsung menghidupkan hp atau mengakses internet ketika pesawat baru saja landing. Padahal sinyal ponsel tetap berpotensi mengganggu sistem telekomunikasi pesawat. Agar lebih aman, nyalakan ponsel ketika sudah masuk terminal.

Etika menggunakan seat belt

Meski terlihat sepele, sabuk pengaman memiliki peran penting dalam keselamatan penerbangan. Tak jarang saat naik pesawat kita diwanti-wanti untuk mengenakan seat belt sebelum si burung besi terbang atau mendarat. Kru pesawat juga akan wara-wiri memastikan penumpang memakai sabuk pengaman.

Menggunakan seat belt (sumber: instagram.com/djpu151)
Menggunakan seat belt (sumber: instagram.com/djpu151)
Mengapa? Karena pesawat memiliki center of gravity (CG) yang keseimbangannya harus tetap stabil saat take off maupun landing. Pergerakan penumpang dapat mengganggu keseimbangan CG yang bisa berakibat fatal. Karena itulah seat belt dipasang agar penumpang tetap duduk manis di kursinya. Bahkan para awak kabin juga dilarang berdiri dari kursinya atau berjalan di sekitar kabin saat dua momen krusial tersebut.

Setelah pesawat sudah stabil dan terbang mengangkasa, barulah penumpang diperbolehkan kemana saja. Namun demi keamanan dan kenyamanan, penumpang dianjurkan tetap mengenakan seat belt selama berada di tempat duduk jika terjadi suatu hal, misalnya turbulensi. Posisi pemakaian sabuk keselamatan yang benar adalah sejajar dengan pangkal paha. Jika masih bingung, kita bisa bertanya pada awak kabin.

Bagaimana cara mengatasi aerotitis

Aerotitis adalah kondisi dimana seseorang mengalami sakit pada telinganya ketika pesawat akan lepas landas atau mendarat. Gejalanya mulai dari tekanan ringan seperti pengang, sakit yang menusuk atau kehilangan pendengaran sesaat. Hal ini lumrah terjadi karena perubahan dalam ketinggian yang berimbas pada tubuh yang menyeimbangkan tekanan antara telinga dan kondisi lingkungan.

Mengatasi aerotitis (sumber: instagram.com/djpu151)
Mengatasi aerotitis (sumber: instagram.com/djpu151)
Untuk mengatasinya cobalah menguap di menit-menit krusial itu. Cara lain, kita bisa manuver valsalva atau mencoba menghembuskan nafas secara paksa dengan menutup hidung dan bibir. Ingin lebih praktis, makan saja permen agar kita banyak menelan ludah sehingga mengurangi tekanan di telinga. Bagi yang membawa balita, jangan lupa untuk bawa atau minta kapas atau penutup telinga agar pendengarannya tidak rusak.

Tirai jendela, sandaran kursi dan lampu kabin yang mati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun