Masa Tua dan Refleksi Kembali
Saat bab akhir novel kehidupan mulai ditulis, fase ini sering dilihat sebagai periode refleksi dan evaluasi.Â
Psikologi menunjukkan bahwa bab ini sering kali menghadirkan tantangan dalam menghadapi kenyataan kehidupan dan kematian, dan mencari makna dalam pengalaman yang telah dilewati.
Erikson menjelaskan fase ini sebagai konflik antara integritas versus keputusasaan. Di sini, individu mempertimbangkan apa yang telah mereka capai dalam hidup dan bagaimana mereka menghadapi akhir hidup mereka. Bab ini penting untuk memberikan kesimpulan yang memuaskan dalam novel kehidupan.
Menghadapi Konflik dan Menyelesaikan Masalah
Sebuah novel tidak akan lengkap tanpa konflik dan solusi. Setiap bab dalam novel kehidupan berpotensi membawa tantangan dan konflik. Psikologi memandang konflik ini sebagai bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
Konflik ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, bisa berupa permasalahan internal seperti keraguan diri, atau permasalahan eksternal seperti perselisihan dengan orang lain.
Psikologi positif, yang dikembangkan oleh Martin Seligman, menekankan pentingnya menjalani perjuangan ini dengan keberanian dan optimisme, membantu dalam pembentukan karakter dan kesejahteraan psikologis.
Mengatasi konflik dan mencari solusi bukanlah hal yang mudah, namun, ini penting dalam pembentukan plot dan karakter dalam novel kehidupan. Setiap solusi yang ditemukan, tidak hanya menyelesaikan bab saat ini, tetapi juga mempersiapkan diri untuk bab selanjutnya.
Peran Hubungan dalam Kehidupan
Tidak ada novel yang hanya berfokus pada satu karakter saja. Begitu pula dengan novel kehidupan. Psikologi menggarisbawahi bahwa hubungan dan interaksi sosial memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang, baik dalam pembentukan identitas, pemecahan masalah, atau pencapaian tujuan.