Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seni Menerima dan Memaafkan: Mengapa Sulit dan Bagaimana Caranya?

23 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 23 Juli 2023   19:18 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Praktik Nyata: Memaafkan dengan Tulus

Tentu saja, membicarakan teori itu mudah. Namun, saat berbicara tentang praktik, butuh lebih dari sekadar kata-kata. Misalnya nih, ada teman yang selalu datang terlambat dan nggak pernah minta maaf. Ketika akhirnya dia minta maaf, rasanya nggak mudah untuk langsung menerima dan memaafkannya.

Nah, di sinilah proses reframing bisa bermanfaat. Coba deh, pikirkan tentang alasan teman tersebut selalu terlambat. Mungkin ada alasan yang belum kita ketahui? Atau coba pikirkan juga tentang berapa kali kita sendiri telah melakukan kesalahan dan orang lain memaafkan kita. Dengan melihat dari perspektif yang berbeda, kita bisa lebih memahami dan empati terhadap orang lain.

Tetapi, tentu saja, ini tidak berarti kita harus membiarkan diri kita terus menerus disakiti. Ada kalanya, kita harus berani berbicara dan menyatakan perasaan kita. Dengan begitu, kita tidak hanya belajar memaafkan, tetapi juga belajar menghargai diri kita sendiri.

Menerima dan Memaafkan: Kebebasan Sejati

Memahami dan mempraktekkan seni menerima dan memaafkan sebenarnya adalah tentang kebebasan. Ya, kebebasan dari beban emosi yang berat, kebebasan dari rasa sakit dan kekecewaan.

Dengan menerima dan memaafkan, kita membebaskan diri kita dari belenggu rasa marah dan dendam. Kita menjadi lebih lega dan bisa melangkah maju dengan hati yang lebih ringan. Jadi, bukankah ini suatu hal yang patut dicoba?

Ingat, memaafkan bukan berarti kita harus lupa atau membiarkan diri kita disakiti. Memaafkan adalah tentang menghargai diri kita, merelakan rasa sakit, dan menemukan kedamaian dalam diri kita.

Hidup Lebih Bahagia dengan Berdamai Diri

Pernah merasa seperti dihantui masa lalu? Entah itu kesalahan yang pernah kita buat atau kekecewaan yang kita alami? Nah, itulah mengapa pentingnya memaafkan dan menerima. Dengan memaafkan dan menerima, kita bisa melepaskan beban masa lalu dan berdamai dengan diri kita sendiri.

Memaafkan dan menerima memang bukan hal yang mudah, tapi percayalah, dampak positifnya luar biasa. Dengan memaafkan, kita bisa melepaskan rasa marah dan kesedihan yang menghantui kita. Dengan menerima, kita bisa menghargai diri kita dan menemukan kedamaian dalam diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun