Ingat, kita adalah individu unik dengan jalannya sendiri. Tidak ada pengukuran standar yang adil untuk menilai setiap individu karena kita semua berbeda. Jadikan perbandingan sebagai alat motivasi, bukan alat untuk merendahkan diri sendiri.
Semoga artikel ini memberikan pandangan baru dan membantu dalam memahami 'Social Comparison Theory' serta bagaimana memanfaatkannya untuk hal yang lebih baik. Karena pada akhirnya, kita semua sama: manusia yang terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Referensi:
- Festinger, L. (1954). A theory of social comparison processes. Human Relations, 7(2), 117-140.
- Suls, J., Martin, R., & Wheeler, L. (2002). Social comparison: Why, with whom, and with what effect? Current Directions in Psychological Science, 11(5), 159-163.
- Gibbons, F. X., & Buunk, B. P. (1999). Individual differences in social comparison: development of a scale of social comparison orientation. Journal of personality and social psychology, 76(1), 129.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H