Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Social Comparison Theory Memengaruhi Rasa Percaya Diri Kita?

16 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 17 Juli 2023   02:53 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat, kita adalah individu unik dengan jalannya sendiri. Tidak ada pengukuran standar yang adil untuk menilai setiap individu karena kita semua berbeda. Jadikan perbandingan sebagai alat motivasi, bukan alat untuk merendahkan diri sendiri.

Semoga artikel ini memberikan pandangan baru dan membantu dalam memahami 'Social Comparison Theory' serta bagaimana memanfaatkannya untuk hal yang lebih baik. Karena pada akhirnya, kita semua sama: manusia yang terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Referensi:

  1. Festinger, L. (1954). A theory of social comparison processes. Human Relations, 7(2), 117-140.
  2. Suls, J., Martin, R., & Wheeler, L. (2002). Social comparison: Why, with whom, and with what effect? Current Directions in Psychological Science, 11(5), 159-163.
  3. Gibbons, F. X., & Buunk, B. P. (1999). Individual differences in social comparison: development of a scale of social comparison orientation. Journal of personality and social psychology, 76(1), 129.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun