Emosi Negatif, Apakah Harus Selalu Disublimasi?
Tentu tidak. 'Sublimation' adalah alat yang baik, tapi bukan berarti kita harus selalu menggunakannya setiap kali merasa emosi negatif. Ada kalanya, kita perlu merasakan dan mengakui emosi tersebut. Itu juga bagian penting dari proses pemulihan dan pertumbuhan diri.
'Sublimation' adalah alat, bukan jalan keluar. Itu berarti, ketika merasa marah, sedih, atau takut, kadang yang kita butuhkan bukanlah mengalihkan perasaan tersebut, tapi justru menghadapinya. Karena, dengan menghadapi emosi negatif, kita bisa belajar dan tumbuh menjadi individu yang lebih kuat.
Jadi, ingatlah bahwa 'Sublimation' adalah salah satu cara, bukan satu-satunya cara. Tetap kenali dan akui emosi negatif yang ada. Setelah itu, kita bisa memutuskan apa yang harus dilakukan: apakah menghadapinya, atau memilih untuk melakukan 'Sublimation'.
Referensi
- Freud, Sigmund. "The Ego and the Id". The Hogarth Press Ltd. 1923.
- McLeod, S. "Defense Mechanisms". Simply Psychology. 2018. [online] tersedia di: https://www.simplypsychology.org/defense-mechanisms.html
- Cherry, Kendra. "How Sublimation Influences Behavior". Verywell Mind. 2020. [online] tersedia di: https://www.verywellmind.com/what-is-sublimation-2795887
- Kramer, Ueli. "Coping and defence mechanisms: What's the difference? -- Second act". Psychology and Psychotherapy: Theory, Research and Practice. 2010.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H