Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana 'Cognitive Dissonance' Bisa Memengaruhi Sikap dan Perilaku Kita?

2 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 2 Juli 2023   19:00 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jeroen den Otter on Unsplash

Jadi, bagaimana? Sudah siap untuk menghadapi monster dalam kepala bernama 'cognitive dissonance'?

Referensi:

  1. Festinger, L. (1957). A Theory of Cognitive Dissonance. California: Stanford University Press.
  2. Tavris, C., & Aronson, E. (2007). Mistakes Were Made (But Not by Me): Why We Justify Foolish Beliefs, Bad Decisions, and Hurtful Acts. New York: Harcourt.
  3. Aronson, E. (2011). The Social Animal. New York: Worth Publishers.
  4. Zimbardo, P.G., Johnson, R.L., & McCann, V. (2017). Psychology: Core Concepts (8th Edition). New York: Pearson.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun