Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Etika Lingkungan yang Buruk: Apakah Ini Penyebab Utama Banjir yang Sering Terjadi?

7 Juni 2023   19:48 Diperbarui: 7 Juni 2023   19:54 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleksi Anak Muda Indonesia

Kini, pertanyaannya adalah bagaimana kita, generasi muda Indonesia, bisa memberikan kontribusi dalam menjaga etika lingkungan? Untuk menjawab pertanyaan ini, mungkin perlu sedikit refleksi tentang bagaimana seharusnya sikap dan tindakan kita terhadap lingkungan. Sebagai generasi penerus, tentunya kita tidak ingin melihat negeri tercinta ini semakin terpuruk karena bencana banjir yang terus menerus terjadi, bukan?

Berangkat dari refleksi tersebut, kita bisa mulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan. Kemudian, kita bisa mengajak orang-orang di sekitar untuk melakukan hal yang sama. Tak hanya itu, kita juga bisa mulai membiasakan diri menggunakan produk-produk ramah lingkungan.

Memikirkan Solusi: Konsep Lingkungan Hijau

Selain itu, memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan banjir juga bisa menjadi tindakan nyata kita dalam menjaga etika lingkungan. Sebagai contoh, konsep lingkungan hijau. Salah satu cara untuk menerapkan konsep ini adalah dengan melakukan penanaman pohon. Sejatinya, pohon berperan penting dalam siklus air, di mana mereka dapat membantu menyerap air hujan sehingga mencegah terjadinya banjir.

Selain penanaman pohon, konsep lingkungan hijau juga mencakup penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan sampah yang baik. Dengan mengaplikasikan konsep ini, kita bisa membantu meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan, salah satunya banjir.

Menciptakan Perubahan: Aksi Nyata untuk Lingkungan

Pada akhirnya, perubahan hanya bisa terjadi jika ada aksi nyata. Sebab, seperti pepatah yang sering kita dengar, aksi lebih berarti daripada sekedar kata-kata. Jadi, sudah saatnya kita, generasi muda Indonesia, beraksi untuk menjaga etika lingkungan.

Aksi nyata yang bisa kita lakukan bisa beragam, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga aksi berskala besar seperti kampanye lingkungan. Contoh aksi sehari-hari adalah seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu tidak membuang sampah sembarangan dan menggunakan produk ramah lingkungan. Sedangkan contoh aksi berskala besar adalah seperti melakukan penanaman pohon secara massal atau bahkan membuat kampanye lingkungan yang melibatkan banyak orang.

Mengubah Cara Pandang: Etika Lingkungan untuk Masa Depan

Melihat dari sudut pandang yang lebih luas, menjaga etika lingkungan bukan hanya tentang mencegah banjir. Lebih dari itu, etika lingkungan adalah tentang bagaimana kita, sebagai manusia, menjaga keberlanjutan hidup di bumi ini. Jadi, etika lingkungan sebenarnya adalah soal bagaimana kita menjaga masa depan kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun