Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bagaimana Cara Mencapai Keseimbangan Hidup antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi?

5 Mei 2023   19:00 Diperbarui: 10 Mei 2023   18:30 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja. (Sumber gambar: Jonathan Francisca on Unsplash)

Temukan kunci kebahagiaan dengan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ikuti enam poin bahasan ini untuk menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia.

Membahas Keseimbangan: Sebuah Pendekatan Filsafat dan Logika

Coba bayangkan hidup seperti bermain jongkok. Kita perlu menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh. Begitu pula dengan kehidupan kita, penting untuk mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. 

Tapi, bagaimana cara mencapai keseimbangan itu? Mari kita kaji dari sudut pandang filsafat dan logika.

Menurut filsafat Aristoteles, keseimbangan adalah kunci kebahagiaan. Salah satu prinsip dasar dari filsafat ini adalah "Jalan Tengah" atau "Golden Mean". 

Intinya, kita perlu mencapai titik tengah antara kelebihan dan kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi: Mengapa Penting?

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting karena kedua aspek ini saling berkaitan dan mempengaruhi kualitas hidup. 

Jika salah satu aspek mendominasi, maka aspek lainnya akan terabaikan, dan akibatnya, kita akan merasa tidak bahagia dan tidak puas.

Misalnya, jika seseorang bekerja terlalu keras, mereka mungkin merasa terjebak dalam pekerjaan dan tidak punya waktu untuk bersosialisasi, menjalani hobi, atau menjaga kesehatan. 

Sebaliknya, jika seseorang terlalu fokus pada kehidupan pribadi dan mengabaikan pekerjaan, mereka mungkin menghadapi masalah keuangan atau karier. Keduanya jelas tidak ideal.

Membagi Waktu dengan Bijak: Prioritaskan dan Atur Jadwal

Cara pertama untuk mencapai keseimbangan adalah dengan membagi waktu secara bijak. Buatlah daftar prioritas yang mencakup pekerjaan dan kehidupan pribadi, lalu atur jadwal sehingga waktu yang dihabiskan untuk setiap aspek sesuai dengan prioritas.

Misalnya, bagi seorang pelajar yang juga bekerja paruh waktu, prioritas utamanya mungkin adalah belajar dan mengembangkan karier. 

Namun, mereka juga perlu menyisihkan waktu untuk bersosialisasi, berolahraga, dan menjaga kesehatan. Dengan mengatur jadwal secara efisien, mereka bisa mencapai keseimbangan yang diinginkan.

Menyediakan Waktu untuk Diri Sendiri: Self-care dan Me-time

Cara kedua untuk mencapai keseimbangan adalah dengan menyediakan waktu untuk diri sendiri. Kita perlu menyadari bahwa pekerjaan dan kehidupan pribadi bukanlah satu-satunya hal yang penting. 

Kita juga harus menjaga kesehatan mental dan fisik, serta memberi diri kesempatan untuk meresapi momen-momen indah dalam hidup.

Contohnya, seorang pegawai kantoran mungkin merasa terbebani dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi dan banyaknya tanggung jawab di rumah. 

Mereka bisa menyisihkan waktu setiap hari untuk melakukan aktivitas yang mereka nikmati, seperti berolahraga, berkumpul dengan teman, atau mengeksplorasi hobi baru. Hal ini akan membantu mereka merasa lebih bahagia dan lebih seimbang dalam menjalani kehidupan.

Mengatur Batasan: Belajar untuk Mengatakan "Tidak"

Mengatur batasan adalah cara ketiga untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. 

Terkadang, kita merasa sulit untuk mengatakan "tidak" ketika diminta untuk melakukan sesuatu yang melebihi kapasitas kita. Padahal, belajar mengatakan "tidak" adalah kunci untuk menjaga keseimbangan hidup.

Misalnya, seorang pekerja muda yang baru memulai karier mungkin merasa terbebani dengan banyaknya tugas yang diberikan. 

Mereka perlu belajar untuk mengatakan "tidak" ketika diminta untuk mengambil pekerjaan tambahan yang tidak masuk dalam tanggung jawab mereka. 

Dengan begitu, mereka bisa fokus pada pekerjaan yang seharusnya mereka lakukan dan tetap memiliki waktu untuk kehidupan pribadi.

Komunikasi yang Efektif: Menjelaskan Kebutuhan dan Ekspektasi

Komunikasi yang efektif adalah cara keempat untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Penting untuk menjelaskan kebutuhan dan ekspektasi kita kepada orang-orang di sekitar kita, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi.

Sebagai contoh, seorang ibu bekerja yang juga memiliki tanggung jawab di rumah mungkin merasa kesulitan untuk menyeimbangkan kedua peran tersebut. 

Dalam situasi ini, penting bagi ibu tersebut untuk berkomunikasi dengan pasangan, anak-anak, dan rekan kerja tentang apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka bisa bekerja sama untuk mencapai keseimbangan yang diinginkan.

Fleksibilitas dan Adaptasi: Menghadapi Perubahan dengan Bijaksana

Poin kelima dalam mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah fleksibilitas dan adaptasi. 

Kehidupan seringkali penuh dengan perubahan yang tak terduga, dan kita harus siap untuk menghadapinya. Dengan menjadi fleksibel dan mampu beradaptasi, kita bisa menjaga keseimbangan dalam situasi yang berubah-ubah.

Sebagai contoh, seorang pekerja mungkin mengalami perubahan tugas atau jam kerja yang tidak terduga. Daripada merasa terganggu, mereka bisa mencari cara untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, misalnya dengan mengatur ulang jadwal atau mencari dukungan dari rekan kerja dan keluarga. 

Dengan begitu, mereka tetap bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi meskipun menghadapi perubahan.

Mencari Dukungan: Lingkungan yang Positif dan Jaringan Sosial

Poin keenam dalam mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah mencari dukungan. Kita semua membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitar kita untuk menjalani kehidupan yang seimbang. Dukungan ini bisa datang dari keluarga, teman, rekan kerja, atau bahkan komunitas yang kita ikuti.

Misalnya, seorang pekerja muda yang baru pindah ke kota besar mungkin merasa kesulitan untuk beradaptasi dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. 

Mereka bisa mencari dukungan dari teman-teman baru, rekan kerja, atau bergabung dengan komunitas lokal yang memiliki minat yang sama. Dengan dukungan tersebut, mereka akan merasa lebih terhubung, dan hal ini akan membantu mereka menjaga keseimbangan dalam kehidupan.

Kesimpulan: Keseimbangan sebagai Kunci Kebahagiaan yang Berkelanjutan

Mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan mengikuti enam poin bahasan yang telah disampaikan, kita bisa menciptakan keseimbangan yang optimal dalam hidup kita. 

Ingatlah untuk selalu berusaha membagi waktu dengan bijak, menyediakan waktu untuk diri sendiri, mengatur batasan, berkomunikasi secara efektif, fleksibel dalam menghadapi perubahan, dan mencari dukungan dari lingkungan yang positif.

Keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi akan membawa kebahagiaan yang berkelanjutan dan kesejahteraan bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita. 

Mari kita mulai menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia, demi masa depan yang cerah dan penuh harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun