Di era serba digital saat ini, fenomena yang dikenal sebagai FOMO atau Fear of Missing Out semakin marak.Â
FOMO adalah perasaan cemas yang muncul ketika merasa ketinggalan informasi, kegiatan, atau pengalaman yang menarik yang dialami oleh orang lain. FOMO sebenarnya bukan hal baru, tapi di era digital ini, fenomena ini semakin menjadi-jadi. Lantas, mengapa banyak yang mengalami FOMO di era ini?
Mari kita mulai dengan konteks zaman sekarang. Kehidupan sehari-hari kini semakin tak terlepas dari gadget dan media sosial. Hampir setiap orang memiliki smartphone, dan aktivitas di media sosial sudah menjadi bagian dari rutinitas.Â
Media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter, memudahkan seseorang untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan orang lain. Tapi di sisi lain, media sosial juga menjadi penyebab utama FOMO.
Ada beberapa hal yang membuat FOMO semakin berkembang di era digital ini.Â
Pertama, efek bandwagon. Efek bandwagon adalah fenomena di mana seseorang mengikuti tren atau kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang, meskipun sebenarnya ia tidak begitu tertarik. Misalnya, ketika banyak orang menonton film baru yang sedang hype, seseorang akan merasa perlu untuk menonton film itu juga, meskipun ia tidak begitu tertarik.Â
Dalam konteks FOMO, efek bandwagon ini membuat seseorang merasa perlu untuk selalu update informasi atau ikut serta dalam kegiatan yang sedang tren agar tidak merasa ketinggalan.
Kedua, pengaruh media sosial. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, media sosial menjadi salah satu penyebab utama FOMO.Â
Kehadiran media sosial membuat kita mudah untuk melihat apa yang dilakukan oleh orang lain, baik teman, keluarga, maupun selebriti. Hal ini membuat kita merasa perlu untuk selalu mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar kita.Â
Selain itu, media sosial juga membuat kita merasa perlu untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita juga memiliki kehidupan yang seru dan menarik. Akibatnya, kita menjadi terjebak dalam siklus FOMO.