Dari jendela media kudengar mereka berkata,
Kami adalah prajurit pena
Bersenjatakan kata-kata
Bukan pedang atau tombak yang terasah tajam
Atau anak panah yang siap berlari
Kami pemerhati
Kamilah yang membuka mata dunia
Memaksa ia bergerak, laju, tegak dan tersentak
Kami terjaga siang dan malam
Siaga simak apa yang terjadi
Tanpa henti
Kami prajurit dengan seribu tinta warna
Yang melukis tiap sudut segi dunia
mulai kelam kusam hingga cerah dan mempesona
Kami pajang tiap tawanan lukisan di halaman
Tiap hari
Dari jendela hati kudengar mereka bernyanyi:
Kami adalah prajurit pena
Mencermati tiap sisi nurani
Merangkai cerita, membingkai hari
Mengisi nada-nada lagu kehidupan
Nyanyian rasa hati
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI