Dari jendela media kudengar mereka berkata,
Kami adalah prajurit pena
Bersenjatakan kata-kata
Bukan pedang atau tombak yang terasah tajam
Atau anak panah yang siap berlari
Kami pemerhati
Kamilah yang membuka mata dunia
Memaksa ia bergerak, laju, tegak dan tersentak
Kami terjaga siang dan malam
Siaga simak apa yang terjadi
Tanpa henti
Kami prajurit dengan seribu tinta warna
Yang melukis tiap sudut segi dunia
mulai kelam kusam hingga cerah dan mempesona
Kami pajang tiap tawanan lukisan di halaman
Tiap hari
Dari jendela hati kudengar mereka bernyanyi:
Kami adalah prajurit pena
Mencermati tiap sisi nurani
Merangkai cerita, membingkai hari
Mengisi nada-nada lagu kehidupan
Nyanyian rasa hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H