Bagi saya “orang sukses umumnya berpendidikan tinggi”!!
Lihat saja contohnya Professor Habibie, dia berpendidikan tinggi, sukses dan BUKAN KORUPTOR.
Lihat saja contohnya Mr. Moehammad Hatta, dia berpendidikan tinggi, sukses, BUKAN KORUPTOR bahkan seorang Pahlawan Proklamasi.
Lihat saja contohnya Ir. H. Djuanda yang terkenal dengan dekalarasi djuanda mengenai hukum laut Indonesia, seorang Insinyur (bidang Teknik) yang membuat terobosan hukum bagi kepentingan Negara Indonesia, dia berpendidikan tinggi, sukses, bahkan jadi pahlawan, juga BUKAN KORUPTOR.
Masih banyak Professor, Magister dan sarjana S1 di Indonesia yang sukses dan bukan koruptor, kalau saya buat video lalu isinya cuma menyebut nama2 orang berpendidikan dan sukses serta bukan koruptor yang saya kenal, akan lebih panjang durasinya dibanding video deddy corbuzier yang menyesatkan anak-anak Indonesia ini.
Apakah ada yang punya data penelitian mengenai berapa total jumlah sarjana S1, S2, S3 hingga professor yang ada di Indonesia ini? Berapa yang sukses dan berapa yang gagal? Apa kriteria suksesnya? Pasti belum ada!! Tapi Cuma deddy corbuzier yang berani bilang pendidikan ataupun pendidikan tinggi tidak menjamin seseorang sukses, tanpa data penelitian yang ilmiah, entah darimana datangnya alasan yang bisa dijadikan dasar untuk dia berkata seperti itu. Well, seorang Pesulap pun tetap punya cara yang bisa menjelaskan secara logis trik sulap yang dilakukannya kan!
Dari penjelasan contoh orang berpendidikan dan sukses saja kita tahu, wawasan deddy terbatas, baginya berpendidikan tinggi dan sukses harus sesuai standar dia. Kalau bukan standar dia, maka orang tersebut bisa jadi berpendidikan atau berpendidikan tetapi tidak sukses!! Menilai sesuatu koq secara subyektif??
Mengherankan bukan? Siapa dia mengukur-ukur kesuksesan seseorang? Saya aja gak berani bilang orang tidak sukses, semua orang yang saya temui bagi saya sukses, hidupnya fine2 aja, gak mengganggu saya ataupun keluarga saya. Ukuran sukses orang kan beda-beda, ada tukang becak bisa menyekolahkan anaknya hingga menjadi sarjana, itu kesuksesan luar biasa… walaupun harus menjadi tukang becak. Anaknya pun demikian sudah sukses mewujudkan cita2 orang tuanya, bisa menjadi sarjana walaupun mungkin banyak kekurangan selama kuliah.
Yang benar ukuran kesuksesan seorang berbeda-beda, sukses itu hasil kerja seseorang, sukses disatu bidang tertentu belum tentu sukses dibidang lain. Ada adagium “kesuksesan seseorang adalah hasil dari ribuan kali kegagalan”, artinya sukses memang hasil kerja keras seseorang. Demikian juga baik sukses maupun gagal adalah hal yang wajar terjadi pada seseorang, tidak diukur dari ukuran orang lain apalagi dari ukuran seorang pesulap yang menurut dirinya sukses!!
Di dalam video ada bagian dimana deddy mengatakan bahwa pelajaran di sekolah terlalu banyak, seorang anak tidak bisa menguasai semua pelajaran jadi wajar ada yang lemah di matematika ataupun sampai dapat nilai merah, tapi dia lupa bahwa itulah kesuksesan seorang anak, hasil belajarnya lah yang dinilai sukses atau tidak, mungkin sukses di matematika tapi lemah di olah raga atau lemah dibiologi… Wajar kan? Lalu kenapa mempertanyakan pendidikan yang tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang? Gak normal kan?
Demikian juga deddy merasa dirinya sukses, saya pun setuju tapi kan skala nasional saja, di Indonesia saja, di luar negeri deddy kalah jauh sama chris angel atau pesulap tersohor lainnya yang sukses… tapi tidak ada yang menjudge deddy seorang yang gagal, anehnya deddy bisa menjudge orang berpendidikan tinggi tidak menjamin sukses… apalagi sekolah gak guna??