Selepas bangku SMA, ujarnya, dirinya mencoba peruntungannya melamar untuk bekerja ke perum bulog dan diterima sebagai tenaga honorer disana.
"Saya mengawali karir di Bulog pada tahun 1985 sebagai tenaga honorer. Status ini disandang selama 10 tahun. Baru pada tahun 1995 diangkat menjadi pegawai tetap" ujarnya.
Menurut Hadi, dalam bekerja kuncinya adalah lakukan secara maksimal dan sabar. Karena usaha tak akan menghianati hasil. Buktinya, tukas Hadi, Â hasil kesabaran dan dedikasi dalam bekerja selama 10 tahun sebagai tenaga honorer akhirnya membuahkan hasil dengan diangkat menjadi pegawai tetap.
"teman kerja seangkatan banyak yang mengundurkan diri, mungkin karena tidak sabar" ujarnya.
Hadi menuturkan, usai diangkat menjadi pegawai semangat bekerjanya semakin bertambah untuk terus mengabdikan diri di Bulog dan memberikan yang terbaik serta tidak pernah menuntut jabatan.
"Saya sadar bukan sarjana, sudah diangkat jadi pegawai tetap saja sudah bersyukur" ujarnya.
Hadi sempat berseloroh kalaupun jadi staff hingga pensiun pun dirinya tak masalah karena tujuannya adalah bekerja dan hidup mandiri tidak menyusahkan siapapun.
Tapi lagi - lagi buah kesabaran, bekerja semaksimal mungkin dan jujur mengantarkan "si anak kampung" ini meraih penghargaan sebagai pegawai teladan (bahkan sampai dua kali) dan menduduki posisi penting di Bulog Jabar hingga memasuki masa purna tugas.
Membangun Sinergi Positif
Hadi menuturkan, menjaga etos kerja dan kejujuran dalam bekerja memang tidak mudah. Namun, hal itu bisa dilakukan asal ada niat dan kemauan.
"Mungkin atas dasar itulah, sejak masih jadi honor hingga pegawai Alhamdulilah selalu dipercaya oleh pimpinan untuk menjalankan sejumlah penugasan" ujarnya.