"Bersamaan dengan itu sangatlah tidak salah, bahkan cenderung sangat berbudaya, jika Bapak Mendikbudristek mengingat dan punya keberanian menjalankan budaya, tradisi nusantara yang sudah mengakar, dan terbukti ampuh untuk mencegah bahkan mengobati virus Covid-19." Tegasnya.
Salah satu budaya, tradisi nusantara itu, yang kebetulan menjadi buah karya dari LPPT PERGUNU Jabar, yaitu Jamu tradisi nahdiyin, Jamu AVC.
"Jika saya diberi kewenangan berpendapat, sederhana sekali pendapat saya "tidak salah melirik tradisi Indonesia", "tidak salah jika melirik tradisi nahdiyin", jamu AVC buah karya LPPT PERGUNU yang diijasahi rotibul qubro oleh Habieb Luthfi bib Yahya, yang sangat aman diminum dari mulai bayi, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan yang punya komorbid. Semoga Bapak Mendikbudristek berkenan membuat seluruh stakeholder pendidikan merasa tenang dalam menjalankan PTM dan menjadi solusi untuk mutu pendidikan Indonesia, sehingga bonus demografi bisa benar-benar dinikmati dan disiapkan dari sekarang." Pungkasnya.
Sebelum menutup perbincangan, Gus Saepulloh menambahkan bahwa diperlukan langkah untuk meningkatkan kesadaran kemerdekaan belajar yang sebenarnya. Bonus demografi harus mulai digarap dari sekarang.
"PTM tetap dijalankan, supaya learning loss bisa diminimalisir dengan syarat pemerintah melalui Bapak Mendikbudristek bisa menjamin keselamatan dan kesehatan guru dan siswa; karena yang divaksin itu tidak ada jaminan tidak bisa terinfeksi covid-19 (dalam istilah ilmiah disebut Breakthrough Case), apalagi siswa atau mahasiswa belum divaksin atau belum bisa divaksin". Ujarnya.
Alasan yang sangat masuk akal, apalagi kita sebagai orang tua memperoleh kesimpangsiuran informasi dan fakta di lapangan yang tidak seindah yang disampaikan. Tidak sedikit sekolah yang sudah tatap muka, kembali tutup lagi, dan menyisakan korban covid-19 di kalangan guru yang sudah divaksin, lebih lagi siswa yang belum atau belum bisa divaksin.
"Hal tersebut adalah tanggung jawab pemerintah supaya orang tua, guru, dan stakeholder pendidikan lainnya meyakini dan menjalankan bahwa PTM sangat penting untuk Indonesia, dan PERGUNU mendukung hal tersebut." Pungkasnya.
Semoga saja pandemi ini cepat berlalu, sehingga semua bisa kembali berjalan seiring seirama termasuk dalam hal pendidikan utama PTM yang aman, damai sentosa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H