Mohon tunggu...
Denny Yan Fauzi Nasution
Denny Yan Fauzi Nasution Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Yang selalu berusaha bisa bersyukur atas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Wiji Thukul di TVRI

18 Juni 2020   20:35 Diperbarui: 19 Juni 2020   17:40 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

22 tahun kini, Wiji Thukul tak pernah ditemukan. Penyair pelo ini tak juga kembali. Ada sebuah kalimat Sipon, istrinya, dalam film IKK yang ingin saya kutip, “Saya tidak pernah mau kamu pergi. Saya juga tidak mau kamu pulang. Saya hanya ingin kamu ada.”

Ya. Wiji Thukul (masih) ‘ada’, hadir lewat puisi-puisinya. Dan kemarin, kehadiran kembali Thukul dirayakan dan menggembirakan keluarga serta orang-orang yang mencintainya.

Saya tidak tahu apakah mas Mentri Nadiem Makarim telah menonton film ini. Paling tidak, program BdR yang digagas kementeriannya dengan menayangkan kembali film tentang seorang anak muda yang pernah ikut berjuang dan ingin menyaksikan bangsa ini lebih baik, semoga bisa memberi inspirasi kepada generasi kini untuk menjiwai spirit Thukul dan mampu mengucapkan kata-katanya sendiri. 

Terima kasih kepada TVRI yang telah menghadirkan Wiji Thukul kembali.

Sumber Bacaan:

Daniel Dhakidae. 2015. Menerjang Badai Kekuasaan. Meneropong Tokoh-tokoh dari Sang Demonstran, Soe Hok Gie, sampai Putra Sang Fajar, Bung Karno. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Arif Zulkifli, dkk. 2016. Seri Buku Tempo. Wiji Thukul, Teka-Teki Orang Hilang. (cetakan ke-4). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia

Wiji Thukul. 2015. Nyanyian Akar Rumput. Kumpulan Lengkap Puisi. (cetakan ke-2). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun