Dalam Islam, tasawuf mengajarkan penyatuan dengan Tuhan melalui zikir dan penyerahan diri. Kini neuroscience membuktikan bahwa praktik tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan mental.
Dalam Kekristenan, doa bukan hanya sarana komunikasi dengan Tuhan, tetapi juga cara untuk menenangkan diri. Kini penelitian ilmiah menunjukkan manfaat doa terhadap stres, melalui analisis kerja otak.
Dalam Buddhisme, meditasi telah lama diakui sebagai jalan menuju kedamaian batin. Neuroscience kini membuktikan bahwa meditasi secara signifikan meningkatkan fungsi otak, meningkatkan fokus, dan mengurangi stres.
Hindu menekankan yoga, bukan hanya sebagai latihan fisik, tetapi juga sebagai praktik spiritual yang mendalam. Kini riset menunjukkan manfaat neurologis dari yoga dalam meredakan kecemasan dan depresi.
Bahkan dalam filsafat Stoikisme, yang tidak terikat pada agama tertentu, terdapat ajaran tentang pengendalian emosi dan penerimaan nasib. Prinsip-prinsip ini kini didukung oleh neuroscience sebagai jalan untuk mencapai ketenangan dan kedamaian batin yang lebih mendalam.
-000-
Merawat Samudra Spiritual dalam Diri Kita
Google telah mengintegrasikan program meditasi berbasis neuroscience untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.Â
Program "Search Inside Yourself" yang dikembangkan oleh Chade-Meng Tan, mantan insinyur Google, menggabungkan meditasi mindfulness dengan ilmu neuroscience untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan produktivitas.Â
Program ini telah diadopsi oleh ribuan karyawan Google dan perusahaan lain, menunjukkan komitmen korporasi besar terhadap praktik meditasi yang didukung oleh penelitian neuroscience.
Pada akhirnya, neuroscience memberikan kita wawasan baru yang menakjubkan tentang pencarian spiritual manusia.