Namun, spiritualitas yang otentik tidak melarikan diri dari kenyataan. Sebaliknya, ia memberikan kekuatan untuk menghadapi dunia dengan pikiran yang lebih terbuka dan hati yang lebih kuat.
Penelitian dari University of California, Berkeley menunjukkan bahwa mereka yang terlibat dalam praktik spiritual yang mendalam memiliki ketahanan emosional yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan hidup.
Mereka yang sungguh-sungguh menyelam ke dalam spiritualitas mereka menjadi lebih bijak, lebih tenang, dan lebih tangguh dalam menghadapi kesulitan hidup.
Ada juga kritik bahwa spiritualitas bisa dimanipulasi untuk tujuan kekuasaan. Sejarah mencatat banyak pemimpin yang menggunakan ajaran spiritual untuk menundukkan orang lain, menciptakan hierarki kekuasaan, atau bahkan untuk membenarkan diskriminasi.
Namun, spiritualitas sejati tidak memecah-belah, melainkan menyatukan. Ia melampaui batasan-batasan ras, suku, atau agama, dan mendorong kita untuk terhubung dengan cinta kasih yang universal.
-000-
Berikut adalah beberapa contoh tokoh dari berbagai latar belakang agama yang menemukan makna hidup dengan menyelam ke kedalaman batin dan spiritualitas mereka:
Mahatma Gandhi menemukan makna hidupnya melalui prinsip ahimsa (non-kekerasan) dan pencarian batin yang mendalam dalam tradisi Hindu.
Meditasi, doa, dan refleksi batin membantunya mengembangkan prinsip hidupnya dan memperjuangkan kemerdekaan India dengan cara damai.
Spiritualitas Gandhi memberinya kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi tantangan hidup yang berat.
Saint Teresa of vila, seorang mistikus Katolik dari Spanyol, mengalami pengalaman batin yang dalam dalam pencariannya akan Tuhan.