Menambah elemen penghayatan bukan berarti melupakan tantangan hidup, melainkan menciptakan ruang untuk kedamaian di tengah kekacauan. Ini adalah bentuk pengelolaan emosi yang bijaksana, bukan eskapisme.
Steve Jobs, misalnya, dikenal dengan filosofi minimalis dan perhatian pada detail. Dalam biografinya, Jobs sering kali berbicara tentang pentingnya menghargai momen kecil, baik dalam desain produk maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Filosofinya mencerminkan gagasan bahwa hidup dapat lebih berarti ketika kita memberikan perhatian penuh pada setiap detail.
-000-
Dalam sejarah filsafat dan ajaran agama, konsep menikmati momen kecil telah lama dibicarakan. Dalam Islam, konsep syukur mengajarkan kita untuk bersyukur atas segala hal, bahkan yang kecil.
Dalam tradisi Kristen, ada konsep kontemplasi, di mana momen-momen kecil dalam kehidupan dianggap sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan.
St. Teresa dari Avila, misalnya, menemukan kedamaian dan makna bahkan dalam tugas sehari-hari seperti mencuci piring.
Dalam ajaran Buddha, konsep mindfulness atau kesadaran penuh mengajarkan kita untuk hidup dalam saat ini, menikmati setiap tindakan, sekecil apapun.
Ajaran Hindu melalui bhakti yoga menekankan pengabdian dalam setiap momen, bahkan dalam kegiatan rutin.
Konghucu berbicara tentang keharmonisan hidup yang tercermin dalam tindakan-tindakan kecil yang dilakukan dengan kesadaran penuh.
Bahkan dalam filsafat non-agama seperti Stoikisme, ada ajaran untuk menerima setiap momen dengan penerimaan penuh dan menghargainya sebagai bagian dari hidup.