Mohon tunggu...
M.Denny Elyasa
M.Denny Elyasa Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Kebijakan dan Penulis

Analis Kebijakan pada Setwan Prov.Kep. Bangka Belitung . Aktif menulis opini dan esai khususnya mengenai kepariwisataan dan SDM.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Petani Menjadi Pilihan Cita-cita

26 Mei 2021   19:16 Diperbarui: 26 Mei 2021   19:35 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengembangan agroindustri, adanya inovasi teknologi, pemberian insentif khusus kepada petani pemula, pengembangan pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi baru, penguasaan pasar, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pemberdayaan petani muda, serta diperkenalkannya sektor pertanian kepada generasi muda sejak awal.

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dukungan dan peran pemerintah yang lebih optimal. Sosialisasi dan penyuluhan tidak sekedar pada petani tetapi bisa menyentuh lembaga-lembaga pendidikan dan komunitas masyarakat lainnya. 

Pemerintah dengan kekuasaan politik dan kemampuan keuangan harus mampu mengambil dan menyebarluaskan teknologi pertanian terbaru yang dapat mengefisienkan dan meningkatkan hasil baik secara kuantitas maupun kualitas. 

Sudah saatnya kita meninggalkan cara-cara lama dalam bertani yang kurang efisien, memakan waktu dan tenaga. Di sinilah peran pemerintah di harapkan karena ketidak mampuan petani dalam menyediakan sarana pendukung tersebut.

Sudah saatnya pemerintah pusat dan daerah fokus pada pertanian dengan mempeluas lahan pertanian baru di luar Jawa seperti pengembangan food estate di Kalimantan Tengah. 

Negara kita memiliki luas daratan 1.913.578,68 km2 dengan 17.504 pulau dan semua itu potensi lahan pertanian yang cukup besar. Jumlah penduduk yang mencapai 270 juta orang merupakan potensi SDM yang sangat besar belum lagi bonus demografi yaitu banyaknya jumlah tenaga kerja yang berusia muda. Mari belajar dari masa lalu hari ini dan masa depan pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun