Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengembangan agroindustri, adanya inovasi teknologi, pemberian insentif khusus kepada petani pemula, pengembangan pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi baru, penguasaan pasar, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pemberdayaan petani muda, serta diperkenalkannya sektor pertanian kepada generasi muda sejak awal.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dukungan dan peran pemerintah yang lebih optimal. Sosialisasi dan penyuluhan tidak sekedar pada petani tetapi bisa menyentuh lembaga-lembaga pendidikan dan komunitas masyarakat lainnya.Â
Pemerintah dengan kekuasaan politik dan kemampuan keuangan harus mampu mengambil dan menyebarluaskan teknologi pertanian terbaru yang dapat mengefisienkan dan meningkatkan hasil baik secara kuantitas maupun kualitas.Â
Sudah saatnya kita meninggalkan cara-cara lama dalam bertani yang kurang efisien, memakan waktu dan tenaga. Di sinilah peran pemerintah di harapkan karena ketidak mampuan petani dalam menyediakan sarana pendukung tersebut.
Sudah saatnya pemerintah pusat dan daerah fokus pada pertanian dengan mempeluas lahan pertanian baru di luar Jawa seperti pengembangan food estate di Kalimantan Tengah.Â
Negara kita memiliki luas daratan 1.913.578,68 km2 dengan 17.504 pulau dan semua itu potensi lahan pertanian yang cukup besar. Jumlah penduduk yang mencapai 270 juta orang merupakan potensi SDM yang sangat besar belum lagi bonus demografi yaitu banyaknya jumlah tenaga kerja yang berusia muda. Mari belajar dari masa lalu hari ini dan masa depan pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H