1. Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap Tanah
Bank Tanah berfungsi untuk memfasilitasi distribusi tanah yang adil dan merata kepada masyarakat, terutama kepada kelompok yang kurang mampu atau terpinggirkan. Tanah yang dikelola oleh Bank Tanah dapat digunakan untuk pemukiman, usaha, atau pertanian, yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Pengelolaan Tanah yang Efisien
Dengan adanya Bank Tanah, pengelolaan dan alokasi tanah dapat dilakukan dengan lebih terstruktur dan efisien. Bank Tanah bertugas mengidentifikasi tanah-tanah yang tidak terpakai atau terbengkalai, kemudian mengalokasikannya untuk kebutuhan yang lebih produktif. Hal ini mengurangi pemborosan sumber daya alam dan memastikan tanah dimanfaatkan secara optimal.
3. Mendukung Pembangunan Infrastruktur
Bank Tanah memungkinkan pemerintah dan swasta untuk memperoleh lahan yang diperlukan dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Dengan demikian, Bank Tanah berperan penting dalam mendukung program pembangunan nasional yang memerlukan lahan yang cukup dan tepat lokasi.
4. Menanggulangi Masalah Tanah Terlantar
Di banyak negara, termasuk Indonesia, masih terdapat banyak tanah yang tidak dikelola dengan baik atau bahkan terlantar. Bank Tanah dapat mengambil peran untuk mengidentifikasi dan mengelola tanah-tanah yang tidak produktif ini, sehingga dapat digunakan kembali untuk kepentingan pembangunan. Hal ini juga membantu dalam mengurangi konversi lahan produktif menjadi lahan yang tidak berguna.
5. Peningkatan Keberlanjutan dan Perlindungan Lingkungan
Pengelolaan tanah yang lebih baik oleh Bank Tanah dapat mendukung keberlanjutan lingkungan. Misalnya, dengan melakukan reforestasi atau restorasi ekosistem pada lahan-lahan kritis. Bank Tanah juga dapat membantu mencegah pengalihan fungsi lahan yang dapat merusak lingkungan, seperti konversi hutan menjadi lahan pertanian yang tidak berkelanjutan.
6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi