Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar dari Sanna Marin, Perlu Bijak Menyikapi Ranah Leisure Time dan Work Time

20 Agustus 2022   18:08 Diperbarui: 20 Agustus 2022   23:11 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leisure time dan work time jelas berbeda. Saat kita bekerja apakah ada waktu santai di dalamnya? Tentu saja tidak. Apalagi sekelas Marin, dimana dia harus benar-benar mencurahkan waktu, pikiran bahkan mengesampingkan keluarganya untuk memimpin sebuah pemerintahan negara. Butuhkah dia waktu untuk bersantai? Absolutely yes. Dan itu sebuah kebutuhan apalagi ketika semua pekerjaan telah terselesaikan dengan baik. 

Apa yang digambarkan video berdurasi 28 detik itu, barangkali wujud ekspresi seorang warga negara yang kebetulan didaulat memimpin sebuah negara dan tentu saja memiliki hak untuk berekspresi, meluapkan segala bentuk ekspresinya ketika lepas dari kepenatan beban kerja.

Lihat bagaimana bijaknya dia merespons keterpilihannya di tahun 2019. Begini kicau Marin dalam akun Twitter miliknya:

"Dalam empat tahun, kami tak mungkin bisa menuntaskan seluruh masalah yang ada di Finlandia. Tapi, paling tidak, akan menjadi lebih baik. Saya akan membangun masyarakat di mana setiap anak bisa menjadi apa yang diinginkan, dan setiap manusia dapat hidup dan menjadi tua dengan bermartabat."

Jelas sekali bagaimana rasa kebebasan yang dimiliki Marin. Bermimpi supaya setiap anak bisa menjadi apa yang diinginkannya. Bagaimana dia berusaha membawa Finlandia lebih baik walau merasa tak mampu menuntaskan semua masalah. Bagaimana dia memimpikan penduduknya menjadi tua dengan baik.

Artinya, Marin memiliki ketegasan yang jelas antara dunia personal dan menjunjung tinggi hak kebebasan. 

Narasi yang dibangun atas video 28 detik tersebut menjadi tak terarah. Oposisi menggiring wacana untuk tes pemakaian narkotik. Sesuatu yang lumrah di dunia politik.

Hanya saja, perlu kedewasaan berpikir untuk bisa membedakan setiap tingkah laku sesorang mengingat setiap orang memiliki beberapa peran yang harus dilakoni dalam kehidupannya. 

Sanna Marin, seorang politisi perempuan, seorang istri dan seorang ibu. Bahkan tentunya diapun menyandang status sebagai menantu. Yang kebetulan di tahun 2019 dipilih untuk memimpin Finlandia dengan koalisi lima partai. 

Apa salahnya dia menari, berjoget, bernyanyi dan menenggak minuman?

Memang sih masih jauh beda dengan joget di Istana Negara saat Farel Prayoga bernyanyi. Tapi intinya adalah luapan ekspresi kebebasan yang harus menemukan salurannya sendiri. Marin tidak melakukan sesuatu yang ilegal yang mampu meruntuhkan Finlandia seketika.

Bukankah Finlandia negara dengan penduduk paling bahagia di dunia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun