Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar dari Sanna Marin, Perlu Bijak Menyikapi Ranah Leisure Time dan Work Time

20 Agustus 2022   18:08 Diperbarui: 20 Agustus 2022   23:11 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto PM Finlandia Sanna Marin dikritik lantaran dinilai terlalu seksi dengan memperlihatkan belahan dada. (INSTAGRAM @trendimag via KOMPAS.COM)

Selasa, 3 Desember 2019, sejumlah kanal berita menuliskan pengunduran diri Perdana Menteri Finlandia, Antti Rinne, sebagai headline news. Blommberg menuliskan berita dengan judul Finnish Prime Minister Antti Rinne Steps Down After Losing Support from Key Ally. CNBC memuat berita berjudul Finland’s PM Rinne resign after losing trust of coalition partner. 

Media berita DW menulis judul Finnish Prime Minister Antti Rinne resigns. Pengunduran diri Antti Rinne dari kursi Perdana Menteri Finlandia tidak lepas dari aksi mogok para pekerja yang terjadi di layanan pos negara, Posti, yang menyebar ke maskapai penerbangan nasional, Finnair, dan industri lainnya yang telah berjalan hampir dua minggu. Krisis Finlandia ini terjadi di saat Negara tersebut tengah menduduki jabatan Presiden Dewan Uni Eropa hingga 31 Desember 2019.

Tidak lama setelah Rinne resign, muncullah Sanna Mirella Marin atau yang lebih dikenal dengan nama Sanna Marin berusia 34 tahun, politikus Partai Sosial Demokrat, terpilih dan disahkan oleh Parlemen Finlandia sebagai Perdana Menteri Finlandia, sebuah negara Nordik yang terletak di Eropa bagian utara dan merupakan anggota Uni Eropa berpenduduk 5,6 juta jiwa. 

Marin berhasil mengalahkan kandidat lainnya Antti Lindtman. Sebelumnya di masa pemerintahan Rinne, Marin didapuk menduduki kursi Menteri Transportasi dan Komunikasi.

Terpilihnya Sanna Marin sebagai Perdana Menteri, bahkan yang termuda didunia, menegaskan bahwa betapa kuatnya peran wanita dalam politik pemerintahan Finlandia. Bahkan dari delapan partai yang ada di perlemen Finlandia, lima diantaranya dipimpin oleh wanita. Politik menjadi ruang yang mudah dimasuki oleh kaum hawa Finlandia dibanding dunia bisnis. 

Sangat jarang terlihat wanita menduduki kursi manajemen atas perusahaan-perusahaan Finlandia. Hal ini juga menguatkan laporan Global Gender Gap Report 2022 yang dirilis pada World Economic Forum (WEF) 13 Juli 2022 bahwa Finlandia berada pada urutan kedua dari 10 besar negara dengan kesetaraan gender terbaik. 

Sanna Marin membentuk pemerintahan bersama lima partai koalisi. Menariknya, kabinet yang dibentuknya terdiri dari 20 menteri wanita dan 7 menteri pria. 

Bukti komitmen terhadap ruang yang lebih besar bagi kaum wanita untuk lebih banyak berperan dalam proses kebijakan dan eksekusinya.

Tidak tanggung-tanggung bahwa wanita-wanita tersebut diberi posisi pada kementerian strategis, sebuah hal yang sangat langka kita temukan pada negara-negara demokratik lainnya.

Seperti Patri Kultumi (Kepala Partai Tengah) yang berusia 32 tahun saat itu diangkat sebagai Menteri Keuangan. Kemudian ada Maria Ohisalo (Pemimpin Partai Hijau) berusia 34 tahun tetap dalam jabatan Menteri Dalam Negeri. 

Selanjutnya Li Anderson berusia 34 tahun (Ketua Aliansi Kiri) tetap memegang jabatan Menteri Pendidikan. Anna-Maja Henriksson mungkin yang tertua. Politikus Partai Rakyat Swedia tersebut berusia 55 tahun yang kembali ditetapkan sebagai Menteri Kehakiman.

Sama dengan negara lainnya di dunia, pemerintahan yang baru dibentuk oleh Sanna Marin harus berjibaku menghadapi urusan pandemik covid 19.

Ajaibnya, Marin mampu memimpin Finlandia dengan baik dan merupakan salah satu pemimpin dunia yang dianggap sukses menangani covid 19. 

Tidak lama seletelah menjadi Perdana Menteri, Februari 2020, Marin segera memasukkan covid 19 dalam kategori penyakit menular. Kasus covid 19 sempat melonjak di bulan April 2020 dan mencapai puncaknya di bulan tersebut walau kemudian melandai. 

Kemudian pemerintahan Marin mengeluarakn tiga kebijakan penanganan virus SARS-CoV-2 yaitu tes secara masif, pelacakan terhadap orang yang sudah kontak erat dan pengobatan bagi pasien yang terdiagnosa positif covid 19. Juga terdapat kebijakan mitigasi wabah yang diterapkan. 

Uniknya, tidak ada badan atau tim khusus yang dibentuk untuk penanganan covid 19. Semua dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Policy dan implementasinya yang selaras menjadi kunci keberhasilan Finlandia dalam menekan laju penularan. 

Namun Perdana Menteri Marin kembali diuji ketika video pesta berdurasi 28 detik tersebar sejak 19 Agustus 2022 kemarin. Terlihat Marin bernyanyi, berjoget sambil minum bersama teman-temannya. 

Di tahun lalu, Marin sempat mendapat kritikan ketika berada dalam sebuah pesta yang heboh dan kontak erat dengan Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto yang baru saja terkena covid 19. Dia sudah meminta maaf atas tindakannya tersebut.

Tersebarnya video pesta itu ke publik, seperti biasa telah memantik beragam kritik. Fox News menganggap perilaku yang ditunjukkan Marin sebagai sesuatu yang ‘inappropriate’. Lalu apa kata Marin?

"I think my ability to function was really good. There were no known meetings on the days I was partying," katanya. "I trust that people understand that leisure time and work time can be separated." Sebuah ungkapan sederhana dan sangat human being yang perlu kita cermati dengan baik. 

Terlihat Marin menegaskan bahwa perlu ada pengertian yang mendalam terhadap apa yang disebut leisure time dan work time. Ketika Anda sudah selesai dengan pekerjaan, tidakkah anda butuh suasana yang rileks dan santai? Bergabung dengan teman-teman misalnya seperti yang dilakukan Marin adalah salah satunya. 

Leisure time dan work time jelas berbeda. Saat kita bekerja apakah ada waktu santai di dalamnya? Tentu saja tidak. Apalagi sekelas Marin, dimana dia harus benar-benar mencurahkan waktu, pikiran bahkan mengesampingkan keluarganya untuk memimpin sebuah pemerintahan negara. Butuhkah dia waktu untuk bersantai? Absolutely yes. Dan itu sebuah kebutuhan apalagi ketika semua pekerjaan telah terselesaikan dengan baik. 

Apa yang digambarkan video berdurasi 28 detik itu, barangkali wujud ekspresi seorang warga negara yang kebetulan didaulat memimpin sebuah negara dan tentu saja memiliki hak untuk berekspresi, meluapkan segala bentuk ekspresinya ketika lepas dari kepenatan beban kerja.

Lihat bagaimana bijaknya dia merespons keterpilihannya di tahun 2019. Begini kicau Marin dalam akun Twitter miliknya:

"Dalam empat tahun, kami tak mungkin bisa menuntaskan seluruh masalah yang ada di Finlandia. Tapi, paling tidak, akan menjadi lebih baik. Saya akan membangun masyarakat di mana setiap anak bisa menjadi apa yang diinginkan, dan setiap manusia dapat hidup dan menjadi tua dengan bermartabat."

Jelas sekali bagaimana rasa kebebasan yang dimiliki Marin. Bermimpi supaya setiap anak bisa menjadi apa yang diinginkannya. Bagaimana dia berusaha membawa Finlandia lebih baik walau merasa tak mampu menuntaskan semua masalah. Bagaimana dia memimpikan penduduknya menjadi tua dengan baik.

Artinya, Marin memiliki ketegasan yang jelas antara dunia personal dan menjunjung tinggi hak kebebasan. 

Narasi yang dibangun atas video 28 detik tersebut menjadi tak terarah. Oposisi menggiring wacana untuk tes pemakaian narkotik. Sesuatu yang lumrah di dunia politik.

Hanya saja, perlu kedewasaan berpikir untuk bisa membedakan setiap tingkah laku sesorang mengingat setiap orang memiliki beberapa peran yang harus dilakoni dalam kehidupannya. 

Sanna Marin, seorang politisi perempuan, seorang istri dan seorang ibu. Bahkan tentunya diapun menyandang status sebagai menantu. Yang kebetulan di tahun 2019 dipilih untuk memimpin Finlandia dengan koalisi lima partai. 

Apa salahnya dia menari, berjoget, bernyanyi dan menenggak minuman?

Memang sih masih jauh beda dengan joget di Istana Negara saat Farel Prayoga bernyanyi. Tapi intinya adalah luapan ekspresi kebebasan yang harus menemukan salurannya sendiri. Marin tidak melakukan sesuatu yang ilegal yang mampu meruntuhkan Finlandia seketika.

Bukankah Finlandia negara dengan penduduk paling bahagia di dunia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun