Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ingin Mati Bukan Tanda Kurang Iman, Melainkan Butuh Pertolongan

22 Oktober 2024   16:09 Diperbarui: 22 Oktober 2024   16:53 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengakhiri hidup kata-kata yang lebih halus dipergunakan untuk orang yang membunuh dirinya. Sangat miris sekali angka bunuh di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data pusiknas.polri. go.id ada 852 kasus bunuh diri di tahun 2024.

Dari angka tersebut ditemukan rentang usia mereka yang melakukan aksi mengakhiri hidup 17-25 tahun yang lebih banyak atau Gen Z. Beberapa kasus yang pernah menjadi viral sebut saja anak pendeta yang mengakhiri hidupnya beberapa waktu lalu, tiktoker yang melakukan bunuh diri secara live karena diputuskan oleh kekasihnya, remaja bunuh diri terjun bebas dari lantai apartemen di Bekasi dan masih banyak kasus lainnya.

Penyebab Gen Z mengakhiri hidup:

Kekasih

Terkesannya lebay ya, baru pacarana saja diputusin kok mengakhiri diri. Namun kenyataannya memang seperti itu. Tidak siap ditinggalkan dalam kondisi masih cinta. Nekad, untuk membuktikan rasa cintanya maka melakukan aksi tersebut.

Pendidikan

Tekanan dalam pendidikan , tugas kuliah yang menumpuk ditambah lagi bully-an dari senior menjadi pemicu Gen Z melakukan aksi nekad tersebut.

Orangtua

Beberapa waktu yang lalu seorang mahasiswa nekad melakukan aksi bunuh diri (bundir) hanya karena kecewa kedua orangtuanya yang sudah bercerai  tidak mau hadir di acara wisuda. Miris'kan? Padahal jika orangtua mau menurunkan ego-nya untuk membahagiakan anak, kemungkinan hal ini tidak terjadi

Gaya Hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun