Mengakhiri hidup kata-kata yang lebih halus dipergunakan untuk orang yang membunuh dirinya. Sangat miris sekali angka bunuh di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data pusiknas.polri. go.id ada 852 kasus bunuh diri di tahun 2024.
Dari angka tersebut ditemukan rentang usia mereka yang melakukan aksi mengakhiri hidup 17-25 tahun yang lebih banyak atau Gen Z. Beberapa kasus yang pernah menjadi viral sebut saja anak pendeta yang mengakhiri hidupnya beberapa waktu lalu, tiktoker yang melakukan bunuh diri secara live karena diputuskan oleh kekasihnya, remaja bunuh diri terjun bebas dari lantai apartemen di Bekasi dan masih banyak kasus lainnya.
Penyebab Gen Z mengakhiri hidup:
Kekasih
Terkesannya lebay ya, baru pacarana saja diputusin kok mengakhiri diri. Namun kenyataannya memang seperti itu. Tidak siap ditinggalkan dalam kondisi masih cinta. Nekad, untuk membuktikan rasa cintanya maka melakukan aksi tersebut.
Pendidikan
Tekanan dalam pendidikan , tugas kuliah yang menumpuk ditambah lagi bully-an dari senior menjadi pemicu Gen Z melakukan aksi nekad tersebut.
Orangtua
Beberapa waktu yang lalu seorang mahasiswa nekad melakukan aksi bunuh diri (bundir) hanya karena kecewa kedua orangtuanya yang sudah bercerai  tidak mau hadir di acara wisuda. Miris'kan? Padahal jika orangtua mau menurunkan ego-nya untuk membahagiakan anak, kemungkinan hal ini tidak terjadi
Gaya Hidup