Assalamualaikum Kompasianer,
Masih dalam suasana Lebaran, Dennise ucapkan: Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir & Bathin ya. Aku walaupun tidak merayakan Lebaran namun nuansa mulai puasa hingga Lebaran kental dalam kehidupan. Pertama lingkungan rumah mayoritas muslim, kedua teman sekolah maupun komunitas mayoritas muslim. Indahnya toleransi itu sangat kental kurasakan.
Di lingkungan rumah misalnya,
Setiap kali Natalan saku memberi bingkisan kue Natal pada tetangga. Gak banyak sih tetangga yang diberi hanya 5 rumah saja. Nah gantian, saat takbiran aku dapat makanan khas Lebaran. Jujurly nih, karena sudah rutin tiap tahunnya jadi saat takbiran gak pernah masak  karena pastinya tetangga kirim makanan. He...he...he
Nah benar'kan,
foto: ketupat lebaran/ dokpri
Sore menjelang takbiran tanggal 21 April yang lalu 5 tetangga bergantian udah antarin makanan Lebaran. Hiks, untung tetangga tidak tahu ya kalau aku nahan lapar tidak makan demi menikmati sajian khas Lebaran. Aku sebutin ya makanan yang diberikan,
- Ketupat
- Sambel goreng kentang ati ayam
- Gulai sayur pepaya + tahu + petai
- Rendang
- Ayam goreng serundeng
- Aneka kue kering
- Tape ketan hitamÂ
- Uli bungkus daun pisang
Jumlahnya buayak. Belum makan saja sudah ngecesss, nikmat bangettt euy. Tapi oh tapi ini yang perlu si Dennise ingat. Di usia yang kepala 5 ( merasa sih tetap muda ya, he...he...he...) dimana onderdil tubuh tidak bisa dibohongin. Banyak yang wajib di rem. Termasuk kesukaan dalam makanan.Â
Apalagi aku termasuk orang yang menjaga kesehatan. Ada sebabnya saya menjadi "aware"Â untuk kesehatan. Ingat almarhum mama yang meninggal di usia 79 tahun. Histori kesehatan beliau sangat buruk. Mama itu tidak pernah mau cek kesehatan. Mungkin orang dulu ya. Namanya sakit dikit gak pernah dirasain. Enjoy saja hidupnya.Â
Sampai akhirnya drop di usia 78 tahun bawa ke rumah sakit kesehatannya parah banget. Ginjal rusak,jantung bermasalah, tensi tinggi. Mama sempat alami stroke ringan, dirawat. Sempat sembuh dan drop lagi parah, tiba-tiba mama pikun. Maaf BAB dan pipis semua dilakukan di tempat tidur.Â
Sempat kami tanya kepada dokter kondisi kesehatan mama apa sebaiknya yang harus dilakukan? Dokter angkat tangan karena sakitnya komplikasi. Diobatin yang satu berefek yang lain. Semula kami ingin mama cuci darah, tetapi dokter tidak menyarankan. Apalagi ada stroke dan jantung dan mama sudah usia lanjut. Takut efek sampingnya. Lalu dokter mengingatkan kami anak-anak mama untuk jaga kesehatan sebelum sakit. Kata-kata dokter yang sampai sekarang masih terngiang,
Kenikmatan makanan hanya sampai lidah saja, setelah itu jadi sampah kotoran. Nikmati sekedar bukan sepuasnya.
Kurenungi ucapan dokter, benar sekali. Nikmatnya sampai lidah saja, hanya sesaat. So tidak boleh rakus intinya. Nah aku terakhir kondisi kesehatan  bulan lalu cek kolesterol diangka 115. Normal, karena maksimal 200. Tensi di angka normal, gula dalam darah kisaran 90-110 setelah makan. Tapi yang serem itu asam urat diangka 10 bahkan pernah tembus di 12. Itu karena aku penyuka sayuran hijau, kacang-kacangan.Â
Kembali ke makanan Lebaran,
Foto: nikmatnya sajian Lebaran/ dokpri
Ya memang udah niat mau makan sajian Lebaran. Jadi yang aku nikmati dulu ketupat lebaran + sayur gulai. Hmmm....jujurly yang buat aku ngiler itu kuah medok dari sayurnya. Santannya kental banget dan itu nikmatnya. Jadi saya banyakin sayurnya kuahnya sekedarnya, karena sumber kolesterol adanya di kuah santan. Yang penting'kan dinikmati walaupun sekedar. Begitupun dengan sambel goreng ati cukup 2 sendok + ayam goreng serundeng. Tips untuk ayam kulitnya dibuang karena disitulah sumber lemaknya.Â
So bagaimana dengan rendang, tape ketan?
Ya gak dihabisin semua dong bestie. Masih ada hari esok, kan Lebarannya tanggal 22 April jadi itu rendang dimakan saat Idul Fitri, gak perlu banyak cukup sepotong kecil saja. Kebetulan ada kentang rendangnya itu yang dibanyakin, bumbu rendang secukupnya. Oh ya aku ada tips supaya makan rendang tidak bablas alias kebanyakan. Nasinya jangan yang hangat ya! karena ini yang buat nafsu makan bertambah. Nasi nambah rendang nambah eh gak terasa kolesterol juga nambah.Â
Lebaran ke-2,
Ini yang menyenangkan. Di grup WA Koteka Mas Ony Jamhari yang mengajak anggota  grup untuk hadir open house pada tanggal 22 April. WA tersebut dikirim Mas Ony tanggal 21. Aku langsung bilang bersedia untuk hadir, tapi dalam hati berpikir lagi aduh...masa datang sendirian kesana. Berharap ada teman yang ikut juga. Memang di grup ada Mbak Denik yang infoin tentatif alias belum pasti . Seneng sih tapi kalau belum pasti berarti belum tentu pergi'kan.
Surprise di Minggu pagi...
Tiba-tiba mbak Denik hubungi di jam 7.30, "Kak Dennise yuk ke rumah Mas Ony yuk. Aku bisa, sudah berkunjung ke rumah saudara"
Wow semangat banget dengar ajakan itu. Akhirnya jadi juga open house ke rumah Mas Ony. Kami janjian di Alun-alun kota Bogor jam 10 pagi. Masih ada waktu untuk beberes di rumah. Kebetulan rumah di Depok, jadi jaraknya tidak begitu jauh ke Bogor apalagi naik kereta Commuterline.
Sesuai janji kami bertemu tepat pukul 10.00 pagi di Alun-alun, dengan mengendarai motor Mbak Denik tampil cantik dengan celana  hitam yang dililit dengan kain motif songket, khasnya wanita asal Suroboyo ini.
Jarak tempuh dari stasiun Bogor ke rumah Mas Ony tidaklah jauh sekitar 20 menitan naik motor. Sesampainya disana kami disambut ramah oleh tuan rumah Mas Ony, ibunda Mas Ony dan keponakannya 2 bocah ganteng yang santun dan gemisin deh.
"Ayo mbak, kak di makan kuenya", ujar Mas Ony ramah saat kami duduk di gazebo.Â
"Iya-ya  mas", ucapku sambil melirik kue kering yang disajikan. Ada nastar, kastengels, kue kacang. Semua aku suka tetapi...nih rem harus ada. Makan sekedar yang penting tahu rasa. Daripada penasaran aku comot satu saja kue kacang. Kalau kue nastar dan kastengels di rumah juga ada dan kemarin sudah nikmati.
Jujurly,
Penyakit Setelah Lebaran itu banyak banget ya kalau kita gak bisa rem mulut. Rata-rata makanan Lebaran itu tinggi kolesterol ( santan, daging, kulit ayam aneka kue kering) belum lagi yang manis-manis seperti sirup, cookies manis, bolu, tart wiih...kalau dimauin keinginan mulut yang termakan semua, namun setelah itu penyakit siap menanti.
"Ayo mbak makan. Sudah disajikan loh!", ramah banget ibunda Mas Ony sapa kami untuk menikmati hidangan Lebaran. Pas banget jam makan siang, pas lapernya pas enaknya.
Wih pesta makanan kami. Makanan yang tersaji enak semua. Ada ketupat kelabaran, opor, rendang,emping melinjo, bakso dan tekwan Palembang. Nah, yang terakhir ini belum pernah aku jumpai saat open house beda dengan yang lainnya. Mana yang si Dennise pilih?
Tentulah tekwan. Menurutku ini makanan loh kalori dibanding yang lainnya. Kuahnya bening alias tidak berlemak, karbonya dari bihun, isinya ada semacam baso ikan  berbentuk keriting yang matangnya dengan cara di rebus (aman dari goreng menggoreng ) dan ada sayurannya yaitu timun, seledri dan irisan jamur hioko. Mengenyangkan  dan  nikmat.
Oh ya untuk desertnya Mas Ony menyediakan buah semangka dan minuman segar selasih (chia seed) + irisan lemon + es. Manis tetapi tidak medok lebih ke manis jambu ya.Â
Ada cerita lucu nih,
Aku tuh'kan udah lama ya tidak berani makan emping karena asam urat tinggi. Ada sekitar 5 tahunan ya. Setiapkali makan emping si telapak kaki langsung ngebet. Kemarin tuh emping gede-gede sangat menggoda. Pengen banget icip, akhirnya kuambil 4 potong emping dan kubawa ke gazebo tempat kami duduk santai dengan Mas Ony dan teman-teman.
"Katanya gak berani Kak Dennise makan emping", goda Mbak Denik.
"He...he...he...sekedar nyoba dari pada penasaran. Siapa tahu rasa emping udah berubah", ucapku ngeles. Hiks, mana ada ya emping berubah rasa. Hmmm, enak ya rasanya. Aku cuma makan 1 emping saja, sisanya Mbak Denik.
"Mbak abisin ya. Sampean kan gak ada asam urat jadi aman komsumsi, aku sekedar tahu rasa saja", ha...ha...ha...maaf ya mbak kujadikan penampungan.
Ini Tipsku Tetap Sehat Menikmati Sajian Lebaran
Jangan pantang
Pantang makanan itu menyedihkan apalagi Anda tidak ada penyakit yang membatasi, nikmatilah!
Jangan Kalap
Ini yang sering buat orang numpuk penyakit setelah Lebaran, semua makanan di santap secara kalap sampai tidak ada tempat lagi di rongga perut.Â
Makan Seperlunya
Ini penting sekali, makan seperlunya yang Anda butuhkan. Misalkan saat Anda lapar makanlah yang mengenyangkan semisal nasi dengan 1 rendang / 1 opor ayam. Jangan semua dimasukan lauk
Pintar Memilah
Inipun menentukan nasib kesehatan Anda. Misalkan saja tersaji lontong sayur dengan kuah santan medok. Sedikit saja ambil kuahnya. Begitu pula dengan rendang kurangi bumbunya (walaupun ini yang paling enak), demikian juga dengan sate ayam, sedkit saja pakai bumbu kacangnya. Dan kalau makan ayam goreng, buang kulitnya ya.
Pilih Yang Sehat
Sekarang ini banyak tuan rumah saat open house menyajikan makanan sehat yang jadi pilihan. Walaupun opor, rendang, sambel hati tetap ada. Seperti tekwan, bakso, sayur asam, telor semur, tom yam. Nah pilihlah makanan yang minim lemak dan santan.
Sekedar Nikmati
Enaknya makanan enak itu sebatas lidah saja, so jangan nambah penyakit ya besti. Kalau mau makan sekedar coba saja, kacang goreng cukup beberapa butir, kue kering cukup 1 buah saja. Sekedar ingin tahu rasa.
Semoga tips ini bermanfaat. Nah kalau di Lebaran hari pertama dan kedua sudah over makannya, di Lebaran ke-3 selanjutnya ( biasanya Halal Bihalal berlanjut seminggu) jangan diulangi dan untuk tetap stay healthy ayo jangan malas olahraga. Goes sepeda, fun walk atau olahraga di tempat gym.
Sehat itu investasi termahal yang kita milikiÂ
Love
Dennise
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H