Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perayaan Melasti dalam Wisata Bhineka Cilincing

25 Maret 2023   09:49 Diperbarui: 25 Maret 2023   10:49 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesajen yang dibawa ummat/Foto: Windu
Sesajen yang dibawa ummat/Foto: Windu

Berbagai sesajen dibawa ummat Hindu yang datang sembayang kesana. Sesajen ini sesuai dengan kemampuan, uniknya selain makanan ada uang juga yang diselipkan. Ada 20 ribuan, 50 ribuan dan 100 ribuan. Oh ya sukacita yang tak terhingga karena aku da teman-teman mendapat kesempatan juga mendapat percikan air suci yang sudah didoakan pendeta Bali. Air ini diyakini sebagai berkat untuk ummat yang hadir. 

Ummat mendapat percikan air/Foto: Windu
Ummat mendapat percikan air/Foto: Windu

Pendeta yang hadir tidaklah satu tetapi banyak, lebih dari 6 orang. Karena saat itu ummat Hindu yang hadir di Pura Sagara lumayanbanyak. Sepertinya lebih dari 500 orang. Dan tentunya semua yang hadir berharap mendapat percikan air. Sekitar 2 jam kami mengikuti jalannya upacara yang berjalan secara khusuk dan penuh hikmat. 

Suasana khusuk saat berdoa/Foto: Windu
Suasana khusuk saat berdoa/Foto: Windu

Sepulang dari upacara Melasti perut lumayan keroncongan apalagi kalori yang terbakar lumayan banyak, he...he...he... karena rute perjalanan kami mulai dari Masjid Al Alam hingga Pura Sagara semua ditempuh dengan berjalan kaki. Oh ya makanan disana lumayan banyak mulai dari bakpao (ini kesukaanku), sate lilit khas Bali. Ada 2 rasa untuk sate ini yang halal (daging ayam) dan non halal (daging babi). Begitupun cemilan yang ada mulai dari kerupuk kulit B2 (babi), ketan yang dibungkus dengan daun berisi kacang kedelai (kalau di Jakarta sering disebut lepet).

Usai sudah perjalanan kami dari siang hingga sore dan terakhir sesuai dengan janji kami mengunjungi pantai tempat nelayan mencari ikan yang berada tepat di depan Masjid Al Alam.

View perahu nelayan/Foto WKJ
View perahu nelayan/Foto WKJ

"Happy, happy dan happy"

Itulah hal yang aku rasakan. Terimakasih Koteka, terimakasih Wisata Kreatif Jakarta 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun