Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

I Love Woman but I Like Man, too!

22 Februari 2016   23:15 Diperbarui: 22 Februari 2016   23:30 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serial Lenggak-Lenggok Selebriti


Jason Lee, pria macho jebolan pencarian bintang ini merupakan pria yang banyak di gandrungin banyak wanita.Wajah indo blasteran Belanda,China dan Manado ditambah bentuk tubuh yang atletis membuat Jazz begitu ia biasa dipanggil mudah masuk ke dunia selebriti

"Hai Jason boleh kenalan?!", tanya seorang pria tampan tetapi berpenampilan gemulai. Jason yang waktu itu dinobatkan sebagai juara favorit pilihan pembaca awalnya canggung. Kok ada ya pria tampan tapi gemulai

"Iih bengong,boleh gak seeeh?"

"Ya ya ya boleh!",suara Jason sambil mengulurkan tangan

"Eke Very, tapi pangil Ve saja!", celoteh Ve kenes

"Untung kamu mau eke ajak kenalan, kalo gak kamu rugi loh, eke'kan tallent scott alias pencari bakat!"

"Oh ya?!"

"Iya,lihat wajahmu yang macho gini gampang deh meroketnya!"

"Ha...ha...ha kamu pikir aku pesawat apa?!",derai tawa Jason renyah. Ve hatinya bergemuruh menahan gemas ingin mencubit tubuh atletis Jason,tapi ditahankannya. Malu ah,entar kabur deh anak orang kalo belum apa-apa dia sudah pecicilan

"Kamu biasa dipanggil siapa,Ja,son or Jaja?"

"Duh gak ada keren-kerennya call me Jazz aja!"

"Keren... sekeren orangnya!", puji Ve

"Ah, biasa saja kok!"

"Oh ya bagi nomor handphonenya dong!ini kartu nama eke"

Jazz menyebutkan nomornya, dalam hatinya ia berkata semoga Ve malaikat  rejeki yang diutus Tuhan untuknya

××××××

"Hai Jazz ini eke Ve,datang ya untuk casting nanti sore di Virgo Sonata film,dibutuhkan peran pembantu usia 25-30",bunyi sms Ve.Berulangkali Jazz membaca isi sms Ve.Benar kok! Perasaan Jazz campur aduk,happy tapi nervous,ini kali pertama di casting

"Siapa namamu?",tanya seorang pria mature yang kira-kira umurnya 40-an.Tubuhnya tidak begitu tinggi sekitar 165 cm.Kulit tubuhnya kecoklatan saat Jazz sampai di studio casting

"Jason tapi panggilannya Jazz!",celetuk Ve centil

"Ve,kamu jangan rempong yang aku tanya dia bukan kamu!",suara Alan nama pria asal Jawa Barat yang bertindak sebagai casting director

"Iih bos Alan,eke'kan penyambung lidah aja secara Jazz masih culun jadi pemalu!",ujar Ve bela diri

"Jadi namamu?",tanya Alan lagi

Jason Lee tapi cukup dipanggil Jazz!"

"Ok Ve kamu keluar saya mau casting Jazz!"

"Uuh!",teriak Ve manyun.Si bos gak bisa lihat yang bening-bening langsung nyosor

"Jazz saya ingin kamu beracting sebagai pria yang memeluk pacarnya karena sudah lama tidak berjumpa!",pinta Alan

"Hmm..siapa yang mau dipeluk?!",Jazz balik bertanya

"Anggap saja saya!"

"Bapak?!"

"Panggil saya Kang Alan!Ya saya!", suara Alan memperjelas

"Kalo kamu bisa beracting dengan bagus saya akan mengajukan kamu sebagai peran pembantu tidak tertutup kemungkinan pemeran utama!”

Dengan kemampuan yang ada tanpa malu-malu Jazz memeluk pria yang ada di depannya.Alan,yang selama ini menyukai sesama jenis,libidonya meningkat.Pelukkan Jazz disambut hangat.Dekapannya semakin kuat bahkan Jazz yang tubuhnya lebih besar dan tinggi sulit melepas.Deru napas Alan semakin kuat.Wajah Jazz memerah!Apalagi bibirnya sempat disentuh oleh Alan walaupun selintas saja

“Kang Alan apa-apain ini? Saya kesini untuk casting bukan diperlakukan seperti ini!”

“Jazz inilah dunia selebriti,yang seperti ini bukan sesuatu yang luar biasa.Saya menyukaimu!terserah kalo kamu mau sukses silahkan kamu turutin permintaan saya.Karena untuk sukses harus ada yang dikorbankan”

“Korbankan?!”

“Ya,nanti kamu akan tahu sendiri!”

Jazz berpikir keras.Dia tidak bisa berpikir jernih,perasaannya shock dengan peristiwa yang baru saja dialami

“Kang saya permisi!”

Alan tidak mencegah Jazz pergi.Biasa pemula,masih katro belum dipoles. Tapi yang seperti ini yang disukai Alan,masih perjaka.Tak terhitung berapa berondong-berondong macho yang telah diorbitkan menjadi artis ternama.Mereka sekarang sudah sukses baik di sinetron, film maupun bintang iklan.Apakah untuk menjadi seperti itu “mereka bayar?”, tentu saja.

Mereka bayar mahal tetapi bukan dengan uang melainkan menjadi “pacar” Alan. Berapa lama Alan menjadikan mereka pacar? Suka-suka sampai bosan.Kalo sudah bosan Alan akan melepaskan dan ganti pacar baru.Apakah “mereka” yang dijadikan pacar rugi? Hari ge…ne..pilih mana sukses,materi atau karier mandek sampai disitu saja,terserah keputusan ada pada mereka masing.Dan,omongan Alan untuk menjadikan mereka artis ngetop tidak sekedar isapan jempol belaka.Buktinya mereka sekarang sukses semua yang penting mauin saja maunya Alan, is it simple!

“Ve,edan ya bos elu!”,teriak Jazz pada Ve

“Kenape? doski suka ya sama ye?”

Jazz mukanya masih merah menahan marah.Dia merasa dirinya kotor sekali.Apa kata maminya nanti di Manado sana kalo tahu anak bungsunya punya kelainan sex yang menyimpang.Apalagi selama dia merantau di Jakarta sang mami selalu mengingatkan dirinya untuk tidak melupakan Tuhan, rajin ibadah dan membaca Alkitab.Itu setiap hari dilakukan,tidak pernah absen.Kalo tiba-tiba dirinya menyimpang, apa kata dunia?

“Hei ngelamun!itu sih sudah biasa Jazz,ini Jakarta loh semuanya ada.Untuk menjadi popular ya harus begitu!”

“Tidak ada jalan yang lurus apa?”

“Yaaa…mungkin ada tapi lama.Kamu harus merangkak. Setahun,dua tahun bahkan bertahun-tahun.Lebih miris lagi kamu tenggelam dengan banyaknya artis pendatang baru.Inilah dunia selebriti hal yang dianggap tabu menjadi biasa. Jazz nanti kamu kalo kamu berubah pikiran hubungi eke ya!”

Jazz tidak menyahut!pikirannya masih galau,seperti inikah kehidupan selebriti kotor dan menghalalkan segala cara?

*****

Sepertinya ada benarnya kata Ve bahwa kalo mau cepat popular ada yang harus dikorban.Tapi masa sih harus pacaran sama laki-laki, goki! tapi pembuktian omongan Ve sangat benar.Sudah 3 bulan Jazz nganggur gak dapat job. Paling tinggi job yang didapat sebagai figuran yang bolak-balik depan kamera tanpa dialog. Ada rasa malu terselip mau kabarin ke keluarga di Manado.Bilang nonton sinetron tapi cumin numpang lewat

Suatu hari Jazz menghubungi Ve by phone

“Ve bantuin gue dong!duit gue sudah mulai menipis,sementara job belum dapat”

“Apa yang bisa eke bantu?!”

 “Hubungin si kang Alan!”

“Sudah siap mentalnya?!”

“I will try!”, jawab Jazz pasrah. Tidak ada pilihan.Jazz terpaksa mau jadi pacar simpanan homo sejati bertangan dingin itu. Entah sejak kapan Alan memiliki penyimpangan sex tapi sejak dia terjun di dunia film lebih dari 15 tahun laki-laki asal Jawa Barat ini tidak pernah suka dengan perempuan. Jangan ditanya betapa hancurnya hati Jazz. Keperjakaannya harus dinodai oleh pria yang akhirnya membawanya kesuksesan.Jazz memang berhasil menjadi bintang ternama seperti sekarang.

Dan hubungannya dengan Kang Alan tidak berlanjut lagi.Alan hanya mencicipi dengan puas selama 6 bulan saja selebihnya ia berganti berondong.Lalu apakah Jazz akhirnya kembali menjadi pria normal yang menyukai beda jenis? Entahlah!Kalo boleh jujur awalnya memang Jazz menyesal dan terpaksa melakukan hubungan sesame jenis. Namun lama-kelamaan ia juga menikmati. Bahkan lepas dari Alan ia menjadi pacar seorang desainer terkenal yang usianya sudah kepala 5.Jangan tanya bagaimana “Jo” begitu biasa dipanggil dikalangan sosialita memanjakan Jazz.Nyaris semua yang diminta Jazz diturutin.Rumah,mobil bahkan keliling Eropapun sudah dinikmati mereka berdua

“Jo,apakah kamu marah kalo aku suatu hari pacaran dengan perempuan?”,tanya Jazz suatu hari.Ada rasa takut menyelip hatinya,takut Jo tersinggung.Jo menatap lama Jazz. ”Sayang,kamu sudah tidak mencintai aku lagi?”

“Aku cinta, bahkan sangat mencintai!tapi aku juga mau mempunyai keturunan,tidak selamanya seperti ini”, jawab Jazz jujur.Jo menarik napas panjang

“Semoga kamu mendapat wanita baik yang bisa menerimamu apa adanya dan memberikanmu keturunan!”, Jo berusaha ikhlas untuk melepas Jazz.Ia tetap mencintai berondongnya namun masa depan Jazz lebih berarti baginya. Jalan Jazz masih panjang. Bentuk keikhlasan Jo terlihat ketika ia yang mensponsori baju kedua mempelai. Istri Jazz Helda tidak curiga bahwa dulunya antara suaminya dan Jo pernah terjalin hubungan cinta sejenis. Karena dari penampilannya tidak terlihat kalo Jazz mempunyai kelainan dalam sex. Jazz begitu macho!bertato,dada bidang dan rahang persegi

Apakah Jazz sembuh dalam kelainan sex yang menyimpang? sepertinya.Karena selama dengan Helda ia sangat normal. Berlaku layaknya suami ke istri. Jazz romantis. Sesekali hasrat untuk bercinta dengan sejenis terbesit dalam pikirannya. Namun cepat-cepat ia mengalihkan pikirannya. Apalagi ia sudah dikarunia 2 anak kembar yang cantik-cantik. Namun, suatu hari saat ia memandu sebuah acara pencarian bakat penyanyi pop ia bertemu dengan salah satu penonton pria. Tampan, sepertinya masih mahasiswa.Sejak awal matanya tidak bisa lepas dari sosok pemuda berondong itu. Apalagi mereka sempat bertatapan. Jantung Jazz berdetak kencang. Seperti remaja yang sedang “falling in love” pada pandangan pertama. Dan pemuda itupun menyunggingkan senyum. Bahkan saat siaran live ia beberapakali melakukan kesalahan. Untungnya tidak terlalu menyolok.

Selesai acara Jazz sengaja berlama-lama di studio,matanya liar mencari sosok berondong tampan itu. Oh ternyata masih ada

“Sendiri saja?!”, tanya Jazz

“Iya kakak teman-temanku sudah pulang,duh mana sudah malam lagi!”

“Memang pulang kemana?”

“Depok!”

“Bareng saja kebetulan saya pulang ke Cimanggis!”

“Memang boleh kak?”

“”Tentu boleh dong!Oh ya siapa namanya?”,tanya Jazz ramah

“Oh namaku Rama!”

“Nama yang keren,sekeren orangnya!”, puji Jazz.Entah mengapa saat itu Jazz seperti lepas kembali. Libidonya meningkat. Tiba-tiba rasa yang dulu sempat dikuburnya dalam-dalam kini hadir kembali. Pelan-pelan Jazz meraba tangan Rama, lembut sekali

“Kakak mengapa melakukan ini?”

“Kakak mencintaimu sejak pandangan pertama!”

“Tapi kakak’kan punya keluarga bagaimana kalo keluarga kakak tahu?”

“Jangan sampai tahu,kita back street saja!Yang penting kamu bisa jaga rahasia ini,aku akan bantu kamu jadi artis terkenal”,janji Jazz

Hubungan terlarang Jazz dan Rama berjalan mulus tidak tercium wartawan dan juga Helda, istri Jazz. Namun apa yang membuat Rama akhirnya berubah pikiran. Jazz tidak menepati janji menjadikan dia artis bahkan transferan bulanan sudah mulai seret

“Kakak bagaimana janjinya, kapan aku dijadikan artis?”,tagih Rama

“Sabar!kakak lagi sibuk”

“Uang bulananku juga sudah jarang kakak kirim”

“Ya sabar sayang…pasti kakak kirim!”

Janji tinggal janji.Rama sudah gerah apalagi dia merasa hanya dimanfaatin saja tubuhnya untuk memuaskan nafsu Jazz.Semua isi “sms” Jazz disimpan rapi.Sampai nanti bom waktu yang akan meledak.Setiapkali Rama bilang bahwa ia akan bocorkan semua rahasia hubungan mereka,Jazz malah nantang”,coba saja kalo berani…pasti tidak ada yang percaya paling kamu dibilang,numpang tenar”

Rama benar-benar nekad.Ia berkicau di dunia maya. Melalui facebook,twitter,instragram secara blak-blakkan mengungkapkan hubungan cintanya dengan Jazz lengkap dengan foto-foto mesra mereka. Wartawan terus mengejar Rama dan minta klarifikasi Jazz. Rama terus berkicau di semua stasiun teve mengungkapan semuanya.Rasa malunya sudah dibuang jauh!walaupun keluarga besarnya malu tetapi Rama tidak gentar. Jazz bungkam seribu kata ketika diwawancarai. Helda, sang istri begitu terpukul. Di depan awak media ia habis-habisan membela suaminya seakan tidak ada permasalahan diantara mereka

Apapun yang dikatakan orang itu,tidak merubah rasa cinta saya dengan suami!Saya percaya apa kata suami saya,bukan apa kata orang lain.Suami saya adalah  suami dan ayah yang baik dia tidak mungkin melakukan itu!Semua itu fitnah! numpang tenar.Dan saya minta dengan sangat untuk “stop” mengangkat gossip murahan ini,tidak ada gunanya toh rumahtangga kami tetap utuh.Karena apa yang dipersatukan Tuhan tidak akan terpisahkan kecuali oleh maut!”, suara Helda terdengar tegar. Ekspresi wajahnya terlihat tegang! Ada beban yang tertahan yang tak mungkin dilepas di depan umum.

Namun pertengkaran hebat terjadi di rumah,malam hari saat keduanya dalam kamar

“Pa, ceritakan yang sebenarnya apa benar investigasi yang dilakukan wartawan tentang hubunganmu dengan Rama?”,desak Helda.Ia berharap semua itu kebohongan belaka. Anak kencur itu hanya mencari popularitas

“Jawab pa,tidak benar’kan semua itu?”

Jazz menarik napas panjang,”Sorry honey I love woman but I like man too”

“What?!!!”, dunia seperti kiamat.Helda berteriak histris.Dia tidak bisa menerima kenyataan

“Ma, maafkan aku!Bantu aku untuk menyembuhkan!aku juga tidak mau seperti ini kalo saja dulu aku tidak dilecehkan pria. Aku mau sembuh ma!tetapi….”

Helda terpaku!tiba-tiba saja rasa cinta yang 10 tahun ada musnah sudah. Sedikitpun tidak ada rasa cinta pada suaminya. Ia tidak menyangka suami yang selama ini begitu dipercaya ternyata seorang bisex. Yang menyukai wanita tetapi juga suka pria. Ia jijik dan tidak mau disentuh lagi. Namun,supaya gelagat itu tidak tercium, di depan awak media dan keluarga besarnya mereka terlihat harmonis seakan-akan tidak ada masalah.Sempat selama 2 minggu berita tentang Jazz dan Rama jadi headline berita disemua media online. Kontrak kerja Jazz sempat terputus. Untungnya Helda tampil sebaga pahlawan dan klarifikasi bahwa semua itu tidak benar. Wartawanpun sepertinya jenuh!tidak mau mengejar lagi. Rama sendiri seperti hilang ditelan bumi.Tidak ada yang tahu kecuali Jazz. Diam-diam Jazz menghubungi Rama di tempat tersembunyi yang tidak mungkin terjangkau awak media. Jazz memberikan uang puluhan juta ke Rama untuk uang tutup mulut.

"Sayang please,bantu aku!Kakak memang lalai,melupakan janji yang akibatnya seperti ini. Pemberitaan buruk semua tentang kakak dan karier kakak terancam hancur. Kakak mohon kamu tidak lagi berkicau di depan media", entah apa yang dalam benak Rama bersyukur atau sedih. Yang pasti sejak menerima amplop "semacam uang tutup mulut" Rama sudah tidak berkicau lagi.Dan untungnya klien percaya, karena Helda sang istri giat memanggil  wartawan untuk klarifikasi bahwa cerita tentang suaminya hanya gosip belaka. Dengan berbagai cara Helda mengklarifikasi berita tentang suaminya demi keutuhan karier dan rumahtangganya. Namun, hatinya hancur. Apakah ini tanda-tandanya dunia ini sudah edan, suamiku suka wanita tetapi juga suka pria, Oh my god!

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun