Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

I Love Woman but I Like Man, too!

22 Februari 2016   23:15 Diperbarui: 22 Februari 2016   23:30 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jazz inilah dunia selebriti,yang seperti ini bukan sesuatu yang luar biasa.Saya menyukaimu!terserah kalo kamu mau sukses silahkan kamu turutin permintaan saya.Karena untuk sukses harus ada yang dikorbankan”

“Korbankan?!”

“Ya,nanti kamu akan tahu sendiri!”

Jazz berpikir keras.Dia tidak bisa berpikir jernih,perasaannya shock dengan peristiwa yang baru saja dialami

“Kang saya permisi!”

Alan tidak mencegah Jazz pergi.Biasa pemula,masih katro belum dipoles. Tapi yang seperti ini yang disukai Alan,masih perjaka.Tak terhitung berapa berondong-berondong macho yang telah diorbitkan menjadi artis ternama.Mereka sekarang sudah sukses baik di sinetron, film maupun bintang iklan.Apakah untuk menjadi seperti itu “mereka bayar?”, tentu saja.

Mereka bayar mahal tetapi bukan dengan uang melainkan menjadi “pacar” Alan. Berapa lama Alan menjadikan mereka pacar? Suka-suka sampai bosan.Kalo sudah bosan Alan akan melepaskan dan ganti pacar baru.Apakah “mereka” yang dijadikan pacar rugi? Hari ge…ne..pilih mana sukses,materi atau karier mandek sampai disitu saja,terserah keputusan ada pada mereka masing.Dan,omongan Alan untuk menjadikan mereka artis ngetop tidak sekedar isapan jempol belaka.Buktinya mereka sekarang sukses semua yang penting mauin saja maunya Alan, is it simple!

“Ve,edan ya bos elu!”,teriak Jazz pada Ve

“Kenape? doski suka ya sama ye?”

Jazz mukanya masih merah menahan marah.Dia merasa dirinya kotor sekali.Apa kata maminya nanti di Manado sana kalo tahu anak bungsunya punya kelainan sex yang menyimpang.Apalagi selama dia merantau di Jakarta sang mami selalu mengingatkan dirinya untuk tidak melupakan Tuhan, rajin ibadah dan membaca Alkitab.Itu setiap hari dilakukan,tidak pernah absen.Kalo tiba-tiba dirinya menyimpang, apa kata dunia?

“Hei ngelamun!itu sih sudah biasa Jazz,ini Jakarta loh semuanya ada.Untuk menjadi popular ya harus begitu!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun