Mengapa ini penting? Karena cara kita berkomunikasi di media sosial mencerminkan siapa kita sebenarnya. Komentar atau tanggapan yang kasar atau tidak sopan bisa merusak reputasi kita, baik di mata rekan kerja maupun di mata publik. Selain itu, media sosial adalah ruang publik, dan apa pun yang kita tulis bisa dilihat oleh siapa saja, termasuk atasan atau klien..
Like, Share, tapi Pikir-pikir
Di era digital ini, mengelola identitas online bukan lagi pilihan tapi keharusan. Kasus viral karyawan pertambangan menjadi pengingat pentimg bahwa setiap konten yang kita bagikan bisa berdampak luas, tidak hanya pada diri sendiri tapi juga pada organisasi tempat kita bernaung.
Membangun personal brand yang kuat sambil tetap menghormati corporate identity membutuhkan keseimbangan dan kebijaksanaan. Diperlukan pemahaman mendalam tentang dampak media sosial, kesadaran akan batasan profesional, dan strategi yang tepat dalam menciptakan konten.
Yang terpenting, jadikan media sosial sebagai alat untuk berkembang, bukan bumerang yang bisa merusak karir. Ingat selalu: think before you post, karena di dunia digital, setiap klik meninggalkan jejak yang bisa berdampak panjang pada perjalanan profesional kita.
Seperti kata pepatah, "Think before you click." Di dunia digital yang serba cepat, mengambil waktu sejenak untuk berpikir bisa membuat perbedaan besar. Like, share, tapi pikir-pikir---itulah kunci untuk mengelola identitas digital dengan cerdas di dunia kerja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI