Mas Kus    : "Bahwa KEBENARAN yang hakiki hanyalah milik Tuhan saja, maka sikap kita terhadap sesama adalah toleransi."
Akal       : "Sampai segitunya efek sampingnya Mas?"
Mas Kus    : "Bahkan lebih parah lagi Kal!"
Mas Kus    : "Kita telah membagi ilmu itu ada ilmu dunia ada ilmu akhirat atau agama."
Mas Kus    : "Akibatnya, kita berfikir urusan di dunia ini tidak ada kaitanya dengan akhirat."
Mas Kus    : "Dan juga sebaliknya, urusan akhirat hanya sebatas ibadah saja. Ketika ketika keluar dari pintu rumah ibadah artinya itu sudah urusan dunia."
Mas Kus    : "Tuhan macam apa yang bisa kita lokalisir urusannya hanya sampai pintu rumah ibadah saja?"
Akal       : "Padahal tidak ada ruang bagi mahluk untuk bisa lari menghindar dari tuhannya."
Mas Kus    : "Betul, kita telah memisahkan urusan dunia tidak ada kaitannya dengan akhirat."
Mas Kus    : "Hidup kita secara pribadi, keluarga, bekerja, berkelompok, bernegara kita anggap terpisah dengan urusan tuhan."
Mas Kus    : "Menjadi hal yang tabu, ketika kita melakukan pekerjaan tapi masih mengingat tuhan, menjadi aneh ketika kita hidup bernegara jika harus dikaitkan dengan tuhan."