Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Balada: Menemani Akal Memilih Tuhan

27 Januari 2021   14:21 Diperbarui: 27 Januari 2021   14:22 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mas Kus       : "Lalu bagaimana wujud tuhan jika sebelum manusia ada atau diciptakan?"

Akal             : "Hmm, betul. Manusia pernah belum ada. Tuhan yang sebenarnya harusnya tetap ada."

Akal             : "Bagaimana jika tuhan itu berwujud binatang mitologi Mas? Misalnya berwujud naga atau hewan atau sebagainya."

Mas Kus       : "Seharusnya sudah tidak bisa dituhankan jika dia terikat waktu dan terjebak ruang, serta pernah tidak ada."

Mas Kus       : "Bagaimana binatang bisa dianggap tuhan yang menciptakan manusia yang bisa berbicara, berkehendak dan mencipta sesuatu, sedang dia sendiri tidak bisa berbicara?"

Mas Kus       : "Bagaimana caranya dia mengajarkan manusia bicara sedangkan dia sendiri tidak bisa berbicara?"

Akal             : "Bagaimana dengan yang berwujud matahari, bulan dan bintang?"

Mas Kus       : "Walaupun matahari sebenarnya sangat besar, tapi tetap yang tampak oleh mata kita hanya sebesar bola voli."

Mas Kus       : "Bagaimana matahari menguasai malam, sedangkan dia tidak pernah tampak di waktu malam."

Mas Kus       : "Begitu juga dengan bulan!"

Mas Kus       : "Sudah tentu bintang-bintang juga terlalu kecil bisa dikatakan bisa menguasai kehidupan atau terlibat dengan segala urusan kehidupan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun