Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Balada: Menemani Akal Mencari Tuhan #2

10 Januari 2021   23:12 Diperbarui: 27 Januari 2021   14:19 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mas Kus       : “Ngene Kal, anggap saja bahwa penelitian sampai ketemu terbentuknya asam amino dan lain-lain itu adalah tahap sampai ketemunya transistor atau resistor atau bahkan sampai ke hardware jadi satu ke cashing smartphone.”

Mas Kus       : “Lalu kenapa simpulan diambil dengan bahwa transistor, resistor, microchip terbentuk dengan sendirinya, kemudian bertemu membentuk mainboard hingga membentuk hardware sampai ke cashing.”

Akal            : “Iya! Kenapa simpulan diambil dengan melupakan jasa insiyur dibalik semua itu. Kenapa peran insiyur dihilangkan dan dilekatkan pada obyek benda-benda itu?”

Mas Kus       : “Lalu smartphone tadi tiba-tiba saja hidup. Lagi-lagi peran insiyur yang menanamkan android atau semacamnya dihilangkan.”

Akal            : “Pada kenyataannya, sebelum smartphone ada handphone, sebelum handphone ada radio. Kenapa simpulan bahwa itu semua ada dengan sendirinya dan berubah dengan sendirinya. Lagi-lagi insiyur ditiadakan.”

Mas Kus       : “Hanya karena penelitinya datang belakang, dan sistem sudah berjalan, lalu menarik kesimpulan bahwa benda itu bergerak dengan sendirinya dan  menempatkan bahwa subyek sekaligus obyek.”

Mas Kus       : “Dengan begitu menjadi kacau dan rancau. Padahal barang yang diteliti itu adalah benda mati”

Menganggap bahwa benda mati itu bisa bergerak sendiri.

Menganggap bahwa benda mati mempunyai kehendak.

Menganggap bahwa benda mati itu berubah sendiri atau merubah dirinya sendiri bahkan sampai meledakkan dirinya sendiri dan berubah menjadi sesuatu yang baru.

Pada kenyataannya yang bergerak adalah yang hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun